Huma Betang Night: Simbol Harmoni Budaya dan Penguatan UMKM di Bumi Tambun Bungai

Kegiatan Huma Betang Night di Bundaran Besar.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Huma Betang Night hadir sebagai ruang publik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat semangat pelestarian budaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya pelaku UMKM dan seniman lokal.

Digelar secara rutin setiap malam minggu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya Dayak, serta memperkuat filosofi Huma Betang sebagai identitas kolektif masyarakat Kalteng.

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menekankan pentingnya menjaga tradisi dan budaya sebagai bagian dari pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Huma Betang Night bukan sekadar hiburan. Ini adalah panggung budaya dan ekonomi rakyat. Saya berharap masyarakat semakin mencintai budaya lokalnya,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, para pelaku seni diberi ruang untuk menampilkan karya mereka mulai dari musik, tari tradisional, hingga seni pertunjukan lainnya.

Sementara itu, pelaku UMKM turut meramaikan dengan menjajakan produk kuliner dan kerajinan khas daerah, menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang hidup dan berkelanjutan.

Lebih dari itu, acara ini juga menjadi momentum untuk menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan gotong royong yang tercermin dalam filosofi Huma Betang, sebagai fondasi membangun Kalimantan Tengah menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkarakter, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. (*)

+ posts

Pos terkait