Kalteng Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem, Ribuan Personel Dikerahkan

banner 468x60

PALANGKA RAYA – Dalam menghadapi potensi meningkatnya bencana akibat cuaca ekstrem, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran bersama Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 di Lapangan Barigas Polda Kalteng, Rabu (5/11/2025).

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari apel serentak nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Kapolda Kalteng menjelaskan, apel ini menjadi langkah strategis untuk mengecek kesiapan personel, sarana dan prasarana, serta memastikan sinergi antara TNI, Polri, dan instansi terkait berjalan efektif.

“Tujuannya agar setiap elemen siap bergerak cepat dalam penanganan bencana. Dengan koordinasi yang solid, kita bisa memperkecil risiko dan mempercepat penanganan bagi masyarakat terdampak,” ungkap Kapolda.

Berdasarkan data BMKG, lima wilayah di Kalimantan Tengah berpotensi mengalami banjir pada tahun ini. Bila tahun 2024 lalu banjir melanda daerah Barito Raya, maka tahun ini potensi terbesar berada di Kabupaten Kapuas, Katingan, dan Seruyan.

Menanggapi hal itu, Agustiar Sabran menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan, mulai dari pemetaan daerah rawan, kesiapan bantuan logistik, hingga penyediaan dapur umum di sejumlah titik.

“Seluruh perangkat daerah sudah kami arahkan untuk siaga penuh, baik dalam hal logistik maupun personel lapangan. Masyarakat juga diimbau tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Agustiar.

Kapolda menambahkan bahwa penyuluhan kepada masyarakat akan terus digencarkan agar warga dapat berperan aktif dalam mitigasi bencana.

“Kita dorong masyarakat untuk bersama-sama menjaga saluran air dan lingkungan sekitar, agar dampak banjir bisa diminimalisir,” katanya.

Apel gelar pasukan ini melibatkan sekitar 2.850 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Basarnas, Satpol PP, Tagana, Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan, Dinas Kesehatan, Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni, serta BPBD Provinsi Kalteng.

Dalam amanat Kapolri yang dibacakan Kapolda Kalteng, disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana tinggi karena berada di kawasan Cincin Api (Ring of Fire).

Berdasarkan data BNPB hingga 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.606 kejadian bencana di seluruh Indonesia yang mengakibatkan korban jiwa serta kerugian ekonomi.

Hingga awal November, sekitar 44 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dengan potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung. Fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi hingga awal 2026 juga menambah tingkat kewaspadaan nasional.

Kapolri dalam amanatnya menegaskan delapan poin penting yang harus menjadi pedoman seluruh unsur terkait, antara lain peningkatan deteksi dini, kesiapan sarpras, edukasi publik, pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana, dan penguatan pelayanan berbasis empati bagi masyarakat terdampak. (*)

+ posts

Pos terkait