KASONGAN – Bupati Katingan, Saiful, menegaskan pentingnya langkah terpadu dalam mengendalikan inflasi sebagai bagian dari upaya menjaga kestabilan ekonomi daerah.
Menurutnya, inflasi yang tinggi dapat berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
“Inflasi yang tidak terkendali membuat daya beli masyarakat menurun dan biaya hidup meningkat. Hal ini tentu berdampak pada bertambahnya beban ekonomi rumah tangga dan potensi meningkatnya angka kemiskinan,” ujar Saiful di Kasongan, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah bersama pelaku usaha dan lembaga terkait harus memperkuat sinergi untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang, distribusi yang lancar, dan harga yang stabil.
Menurut Saiful, pengendalian inflasi tidak boleh hanya bersifat reaktif, melainkan harus dilakukan secara berkelanjutan dan terencana.
Ia menekankan perlunya strategi jangka panjang seperti peningkatan produksi pertanian, perbaikan rantai pasok, serta efisiensi logistik antarwilayah.
“Pemerintah desa dan kecamatan juga memiliki peran penting dalam memantau situasi harga di lapangan. Dengan dukungan mereka, data dan langkah pengendalian bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Saiful menyebut Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Katingan sebagai garda depan dalam memantau kondisi harga serta memberikan rekomendasi cepat jika terjadi gejolak di pasar.
Ia berharap, dengan penguatan koordinasi lintas sektor, seluruh pemangku kepentingan dapat menyusun langkah konkret dalam menjaga kestabilan harga, terutama menjelang akhir tahun ketika kebutuhan masyarakat meningkat.
“Dengan sinergi dan komitmen bersama, Katingan optimistis mampu menjaga stabilitas harga serta melindungi daya beli masyarakat,” tutup Saiful. (red/adv)












