Muhajirin Dorong Pemerintah Daerah Perkuat Akses Pemasaran Petani

Anggota DPRD Kalteng, Muhajirin.
banner 728x90

PALANGKA RAYA – Aksi seorang petani di Kabupaten Kapuas yang membuang hasil panen cabainya karena harga jual merosot tajam baru-baru ini, menjadi perhatian masyarakat luas.

Bacaan Lainnya

Kejadian tersebut mencerminkan betapa sulitnya kondisi petani saat harga komoditas pertanian tidak stabil.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhajirin mengatakan, tindakan petani tersebut muncul akibat rasa kecewa dan putus asa terhadap anjloknya harga cabai yang membuat mereka merugi.

“Hal seperti ini wajar terjadi, karena petani sudah berusaha keras menanam dan merawat tanaman, tetapi hasilnya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Pemerintah perlu memberi perhatian lebih terhadap kondisi ini,” ujar Muhajirin, Rabu (12/11/2025).

Ia menjelaskan, turunnya harga cabai kemungkinan disebabkan panen serentak di sejumlah daerah.

Saat produksi melimpah di wilayah seperti Banjarmasin, Palangka Raya, dan sekitarnya, pasokan yang berlebihan membuat harga turun drastis di pasaran.

“Cabai tidak bisa disimpan lama karena cepat busuk. Jadi kalau stok berlebih dan penjualan lambat, harga pasti jatuh,” jelasnya.

Muhajirin menilai, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah pengaturan pola tanam secara bergantian antarwilayah. Dengan begitu, pasokan cabai bisa lebih merata dan harga di pasaran tetap stabil.

Ia pun menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam membantu petani memasarkan hasil panen mereka.

“Pemerintah harus aktif membuka akses pasar dan membantu petani agar tidak selalu jadi korban fluktuasi harga,” tegasnya.

Menurutnya, kesejahteraan petani adalah bagian penting dari pembangunan daerah. “Kalau petani sejahtera, ekonomi daerah juga akan tumbuh,” pungkas Muhajirin. (*)

+ posts

Pos terkait