PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Tomy Irawan, menilai program sekolah rakyat menjadi bukti nyata kepedulian negara terhadap pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri.
Ia menyebut, program ini hadir untuk memastikan setiap anak Indonesia, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, tetap mendapatkan hak yang sama untuk belajar.
“Melalui sekolah rakyat, pemerintah pusat sudah menunjukkan perhatian besar terhadap masa depan anak-anak kita. Semua difasilitasi agar mereka bisa bersekolah tanpa biaya,” ujar Tomy, Sabtu (1/11/2025).
Meski begitu, Tomy mengakui masih ada sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Jarak sekolah yang jauh dari permukiman warga, minimnya transportasi, serta pola pikir masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung pendidikan anak menjadi hambatan tersendiri.
“Bukan karena pihak sekolah tidak siap, tapi karena kondisi sosial masyarakatnya yang masih beragam. Ini perlu pendekatan dan sosialisasi yang terus-menerus,” jelasnya.
Tomy menuturkan, sekolah rakyat telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik dari aspek fasilitas maupun pendanaan.
Namun, ia menilai pengawasan serta pendampingan dari pemerintah daerah perlu diperkuat agar pelaksanaannya lebih optimal.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Katingan, Tomy juga menyoroti hal menarik yang sempat terjadi di salah satu sekolah, di mana beberapa siswa mengalami kesurupan saat kegiatan belajar berlangsung.
Ia menilai, fenomena seperti itu perlu ditangani secara bijak agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan di masyarakat.
“Hal-hal seperti ini sering kali membuat orang tua ragu mengizinkan anaknya sekolah. Padahal kalau dilihat, fasilitas dan lingkungan belajar sudah jauh lebih baik,” katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif melakukan pendekatan ke masyarakat, memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan, serta memastikan pelaksanaan sekolah rakyat sesuai dengan tujuan awalnya.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kami di Komisi III terus memantau pelaksanaannya, terutama jenjang SMA dan SMK, namun kami juga tak menutup mata terhadap kondisi pendidikan dasar yang menjadi pondasi utama,” tegasnya.
Tomy berharap dengan kerja sama semua pihak, sekolah rakyat benar-benar menjadi harapan baru bagi anak-anak di daerah untuk meraih masa depan yang lebih baik. (*)













