PALANGKA RAYA – Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Bryan Iskandar, mengingatkan bahwa stunting merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi muda.
Oleh karena itu, ia menegaskan komitmen DPRD untuk mendukung penuh langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam menurunkan angka stunting hingga 20,6 persen pada tahun 2025.
Menurut Bryan, anak yang mengalami stunting berisiko memiliki keterlambatan tumbuh kembang, baik secara fisik maupun intelektual, sehingga akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Stunting tidak hanya soal kurang gizi, tetapi menyangkut kualitas generasi penerus. Jika tidak ditangani, maka Kalteng akan menghadapi tantangan besar dalam pembangunan di masa depan,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Ia menilai, target penurunan stunting yang dicanangkan Pemprov Kalteng cukup ambisius, namun masih realistis dicapai asalkan semua pihak dapat bekerja sama.
Dukungan lintas sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, hingga pemerintah desa dinilainya sangat penting.
Bryan menambahkan, DPRD Kalteng melalui fungsi pengawasan dan penganggaran akan memastikan program-program percepatan penurunan stunting berjalan maksimal.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung gerakan hidup sehat dan peduli gizi anak.
“Menurunkan stunting berarti menyelamatkan generasi. Anak-anak yang sehat dan cerdas adalah investasi terbesar bagi masa depan Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (*)