KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan terus memperkuat program sekolah gratis bagi seluruh peserta didik. Tidak hanya membebaskan biaya pendidikan, Pemkab juga menyiapkan bantuan perlengkapan sekolah berupa sepatu, baju, hingga tas bagi siswa.
Wakil Bupati Katingan, Firdaus, menyampaikan hal ini saat beraudiensi dengan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Katingan dan jajaran Dinas Pendidikan di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Firdaus, perhatian serius terhadap pendidikan menjadi prioritas pembangunan daerah. Setidaknya 20 persen dari APBD telah dialokasikan untuk sektor pendidikan. Bahkan, Pemkab menargetkan Katingan dapat menjadi daerah pendidikan yang maju di Kalimantan Tengah.
“Kami ingin anak-anak Katingan memiliki akses pendidikan yang layak tanpa terkendala biaya. Karena itu, sekolah gratis kami perkuat, dan perlengkapan dasar untuk siswa juga kami sediakan,” ungkap Firdaus.
Ia menambahkan, upaya tersebut didukung dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor potensial, termasuk kawasan gambut di Tampelas yang bernilai triliunan rupiah. Dana itu diharapkan mampu menopang berbagai program prioritas pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua PGRI Katingan, Murjani, mengusulkan agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi guru yang bertugas di daerah hulu.
Selain itu, ia juga mengharapkan adanya sekretariat organisasi serta pemanfaatan teknologi untuk memantau keaktifan guru.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Katingan, Arianson, menegaskan bahwa pendidikan di Katingan benar-benar gratis dan tidak ada pungutan.
Namun, ia mengakui masih ada kendala data yang menyebabkan beberapa anak tidak tercatat bersekolah.
“Karena itu, pemutakhiran data akan kami lakukan rutin bersama sekolah, desa, dan orang tua. Kami juga menargetkan pada 2026 semua siswa SD kelas awal sudah bisa membaca,” jelas Arianson.
Sebagai bentuk dukungan terhadap tenaga pendidik, Pemkab Katingan kini menyediakan aula pendidikan secara gratis yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan belajar dan pelatihan.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemkab Katingan berharap tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah atau terkendala biaya, sehingga kualitas pendidikan bisa dirasakan secara merata di seluruh wilayah. (red/adv)