KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) menyusul maraknya kasus perselingkuhan yang menyeret sejumlah oknum pegawai negeri.
Bupati Katingan, Saiful, menyatakan bahwa persoalan ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut integritas aparatur dan citra daerah.
“ASN adalah abdi negara sekaligus contoh bagi masyarakat. Kalau perilaku mereka menyimpang, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada pemerintahan dan nama baik daerah,” ujar Saiful, baru-baru ini.
Dalam beberapa waktu terakhir, publik dikejutkan oleh viralnya video penggerebekan seorang Kepala Desa di Kecamatan Katingan Hulu bersama perempuan bukan istrinya.
Selain itu, dugaan perselingkuhan juga menimpa ASN dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Saiful menegaskan, pihaknya tidak akan menutup mata dan akan menindak sesuai aturan.
Namun, ia juga menilai perlu adanya pendekatan pembinaan agar kasus serupa tidak kembali terulang.
“Kita akan rapatkan langkah-langkahnya. Sanksi tentu ada, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana ASN menyadari tanggung jawab moralnya. Kita ingin pencegahan, bukan hanya penindakan,” jelasnya.
Menurut Saiful, maraknya kasus perselingkuhan yang beredar luas di media sosial menjadi alarm bagi pemerintah daerah.
Ia menekankan perlunya program pembinaan etika ASN, termasuk penguatan nilai keagamaan dan moralitas.
“Ini momentum bagi kita untuk memperbaiki pembinaan ASN. Mereka harus dibekali bukan hanya keterampilan kerja, tetapi juga pendidikan karakter agar bisa menjadi teladan,” katanya.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyoroti sisi negatif, tetapi juga mendukung langkah perbaikan yang dilakukan pemerintah daerah.
“Kepercayaan publik harus kita pulihkan bersama. ASN harus menjaga sikap, dan masyarakat pun berhak mengawasi,” pungkasnya. (red/adv)