Warga Kobar Usulkan Bantuan Bibit Sawit hingga Ternak Sapi dalam Reses DPRD Kalteng

Anggota DPRD Kalteng juga Juru Bicara Reses Dapil III, HM Rusdi Gozali.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Selain mengeluhkan kondisi infrastruktur, masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) juga menyampaikan aspirasi terkait pemberdayaan ekonomi dalam reses perorangan anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Daerah Pemilihan (Dapil) III.

Juru bicara reses Dapil III, HM Rusdi Gozali, menjelaskan bahwa warga Kecamatan Pangkalan Lada, khususnya di Desa Pangkalan Satu, meminta bantuan alat produksi berupa mesin pengering dan pengolahan sapu lidi.

Menurut warga, bahan baku dari pelepah sawit sangat melimpah sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program UP2K.

Bacaan Lainnya

“Masyarakat juga berharap adanya bantuan bibit sawit untuk lahan seluas 30 hektar, serta pengadaan ternak sapi penggemukan sebanyak 10 ekor untuk kelompok masyarakat,” kata Rusdi dalam rapat paripurna DPRD Kalteng, belum lama ini.

Selain itu, warga mengusulkan peningkatan jalan cor rabat dari RT.13 hingga RT.15 yang sudah rusak, serta pengadaan listrik PJTS sebanyak 20 titik guna menambah rasa aman di lingkungan.

Mereka juga meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan poros menuju Desa Pangkalan Satu yang sudah lima tahun tidak tersentuh perbaikan.

Aspirasi serupa datang dari Desa Purbasari. Selain usulan peningkatan jalan usaha tani, warga juga meminta dukungan pembangunan rumah ibadah, termasuk hibah bangunan untuk Masjid Al-Iftah dan masjid di RT.12.

Menurut Rusdi, beragam aspirasi yang disampaikan masyarakat menunjukkan adanya kebutuhan tidak hanya pada aspek infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat desa.

“Hal ini akan menjadi catatan penting untuk diperjuangkan bersama pemerintah daerah,” tegasnya.

Melalui reses ini, DPRD Kalteng berkomitmen untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat, baik pembangunan fisik maupun program pemberdayaan, agar hasil pembangunan dapat dirasakan secara nyata oleh warga di tingkat desa. (*)

+ posts

Pos terkait