Dinas Pendidikan Kalteng: Sekolah Harus Bebas dari Kekerasan dan Intoleransi

Kegiatan Bimtek yang digelar Disdik Kalteng.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan terus memperkuat upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif.

Hal ini diwujudkan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) dan Intoleransi di satuan pendidikan jenjang SMA se-Kalimantan Tengah.

Kegiatan ini resmi dibuka pada Selasa (17/6/2025) di Hotel M. Bahalap Palangka Raya dan diikuti oleh perwakilan sekolah dari berbagai kabupaten/kota.

Bacaan Lainnya

Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Safrudin, yang hadir mewakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang memberikan rasa aman bagi semua, bukan sebaliknya.

“Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi juga rumah kedua yang harus melindungi setiap anak dari rasa takut dan tekanan. Tidak boleh ada ruang bagi kekerasan atau intoleransi di lingkungan pendidikan,” ujarnya.

Safrudin menegaskan, pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah merupakan bagian penting dari komitmen untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih humanis.

Ia menekankan bahwa kekerasan di sekolah merupakan cerminan dari kegagalan sistem, bukan hanya kesalahan individu.

“Kita tidak bisa menganggap kekerasan sebagai kasus biasa. Ini adalah kegagalan sistemik yang harus dibenahi dari akar hingga ke pelaksanaannya di lapangan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo atas dukungan penuh terhadap pembangunan pendidikan yang berkeadilan dan berpihak pada anak.

“Jika kita tidak bertindak sekarang, maka kita sedang membiarkan masa depan generasi muda kita berada dalam ancaman. Pendidikan harus memberi rasa aman, bukan ketakutan,” tutup Safrudin. (*)

+ posts

Pos terkait