PALANGKA RAYA – Pertandingan sepak bola antara Tim Nasional Indonesia melawan Jepang, yang berakhir dengan skor 0-6, menjadi latar belakang kegiatan nonton bareng (nobar) yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Istana Isen Mulang, Selasa malam (10/6/2025).
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur, Edy Pratowo turut hadir menyaksikan laga tersebut bersama sejumlah wartawan, mahasiswa, serta masyarakat umum.
Meski hasil pertandingan kurang memuaskan bagi Timnas, suasana kebersamaan tetap terjaga. Nobar ini tak hanya menjadi ajang menonton pertandingan, tapi juga sarana silaturahmi dan diskusi terbuka antara pemerintah daerah dan para peserta yang hadir.
“Acara ini kami manfaatkan untuk berdialog langsung dengan kawan-kawan wartawan dan mahasiswa. Bukan sekadar menonton bola, tapi juga membangun komunikasi yang sehat untuk menyerap aspirasi masyarakat,” ujar Gubernur.
Dialog berlangsung cair dan penuh semangat, membahas berbagai isu strategis di Kalimantan Tengah, seperti arah pembangunan, akses pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, serta peran media dalam membangun opini publik yang konstruktif.
Gubernur menjelaskan bahwa setiap program pembangunan telah melalui tahapan perencanaan yang matang. Dimulai dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), dilanjutkan ke RPJMD, pengesahan Peraturan Daerah (Perda), hingga penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai dasar pelaksanaan.
“Banyak yang belum memahami bahwa dana Rp125–150 miliar untuk kabupaten/kota merupakan hasil penyerapan aspirasi masyarakat. Dana itu digunakan untuk berbagai sektor prioritas, seperti jalan, pendidikan, pertanian, UMKM, hingga pelatihan kerja,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi juga mengalokasikan dana desa antara Rp200 juta hingga Rp500 juta per desa, dengan total sekitar Rp400 miliar dari APBD sebesar Rp4,5 triliun.
“Pembangunan hanya bisa berjalan bila didukung oleh pendapatan daerah yang memadai. Karena itu, kami turun langsung ke masyarakat untuk memastikan program yang dijalankan sesuai kebutuhan dan berdampak nyata,” tambahnya.
Gubernur berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, serta memperkuat komitmen bersama dalam membangun Kalimantan Tengah yang berkeadilan dan berkelanjutan. (*)