PALANGKA RAYA – Pemilihan Jagau dan Nyai Kalimantan Tengah (Kalteng) 2025 kembali digelar sebagai bagian dari rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang berlangsung pada 17–23 Mei 2025.
Ajang ini dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, dan dihadiri Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, di Ballroom Seruyan, Hotel M Bahalap, Palangka Raya, Rabu (21/5/2025) sore.
Dalam sambutannya, Aisyah menyebut bahwa pemilihan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi sarana strategis membina generasi muda yang peduli terhadap pembangunan dan pelestarian nilai-nilai budaya daerah.
“Jagau dan Nyai adalah wajah Kalimantan Tengah. Harapannya, mereka dapat menjadi teladan yang mendukung program pemerintah, khususnya nilai Huma Betang sebagai filosofi hidup masyarakat Kalteng,” ujar Aisyah.
Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun daerah secara berkelanjutan dengan tetap menjaga identitas budaya lokal.
Senada, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Seniriaty, menyampaikan bahwa pemilihan Jagau dan Nyai bertujuan mencari sosok muda yang tidak hanya unggul dalam penampilan, namun juga cerdas, komunikatif, dan memiliki kepedulian terhadap budaya dan pariwisata.
“Seperti pesan Pak Gubernur, finalis diharapkan mampu menjaga kebhinnekaan, menjunjung nilai budaya, dan berkontribusi melestarikan alam Kalimantan Tengah dalam semangat Huma Betang,” jelasnya.
Ia menambahkan, ajang ini juga menjadi ruang tumbuh bagi kreativitas, inovasi, dan karakter generasi muda Kalteng.
“Jagau dan Nyai adalah agen perubahan—bukan hanya sebagai ikon budaya, tapi juga penggerak pembangunan daerah,” tegas Seniriaty.
Dewan juri dalam ajang ini terdiri dari lima tokoh, yaitu Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Nunu Andriani Edy Pratowo, Bunga Jelitha Ibrani, Susie Andrianie, dan Bhayu Rhama.
Sebanyak 13 kabupaten/kota mengirimkan finalis terbaiknya, antara lain Kapuas, Kotawaringin Barat, Lamandau, Katingan, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya, Gunung Mas, Seruyan, Sukamara, Barito Selatan, Pulang Pisau, dan Barito Utara. (*)