Hari Pendidikan Nasional 2025, UPR Tegaskan Pentingnya Pendidikan sebagai Solusi Bangsa

FOTO Ist.: Penyerahan buku dari Wakapolda Kalteng kepada Rektor Universitas Palangka Raya.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 melalui upacara resmi yang digelar di Lapangan Rektorat, Jumat pagi. Upacara ini diikuti oleh unsur pimpinan universitas, lembaga, unit kerja, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta dihadiri oleh Wakapolda Kalteng Brigjen Pol. Dr. Rakhmat Setyadi, S.I.K., S.H., M.H.

Rektor UPR Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S yang memimpin upacara tersebut membacakan amanat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Brian Yuliarto. Amanat tersebut menyuarakan urgensi pembaruan paradigma pendidikan sebagai respons atas berbagai persoalan global yang saling terhubung.

“Hari ini kita memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 dalam suasana penuh semangat dan harapan. Namun lebih dari sekadar seremoni, peringatan ini mengajak kita untuk berhenti sejenak — memandang dunia dengan jujur, dan bertanya: ‘ke mana arah kita sedang melangkah?’” ucap Salampak dalam pembacaan amanat menteri, Jumat (2/5/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam pesannya, Menteri menggarisbawahi bahwa pendidikan harus menjadi pusat dari upaya membangun bangsa. Tidak hanya sebagai sarana belajar, tetapi juga sebagai tempat lahirnya kesadaran, karakter, dan kolaborasi untuk perubahan.

Tema Hardiknas 2025, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” menjadi refleksi dari kebutuhan keterlibatan luas masyarakat dalam memperkuat pendidikan. Pemerintah, sekolah, keluarga, dan dunia usaha diharapkan bersinergi.

Kelima prinsip utama dalam strategi kementerian dipaparkan dengan rinci, mulai dari dampak riset hingga akuntabilitas dalam evaluasi. Pendidikan diharapkan mampu menjawab tantangan Indonesia secara konkret dan berkelanjutan.

Di akhir kegiatan, Wakapolda Kalteng menyerahkan buku hasil karyanya kepada Rektor UPR. Buku yang mengangkat tema transformasi Polri itu dinilai relevan sebagai bahan literasi strategis dalam menggapai visi Indonesia Emas 2045.

“Ini membuktikan bahwa siapa pun bisa memberikan kontribusi intelektual bagi negeri ini, di manapun mereka berdiri,” tandas Salampak. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait