Konfercab VII NU Palangka Raya Bahas Evaluasi Program dan Pemilihan Ketua Baru

banner 468x60

PALANGKARAYA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Palangka Raya menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) VII di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya. Kegiatan tersebut digelar sebagai bagian dari agenda organisasi yang rutin untuk memperkuat keberlanjutan program serta memilih kepengurusan baru.

Ketua PCNU Kota Palangka Raya, HM Syahrun mengatakan bahwa konfercab merupakan bagian dari amanat organisasi yang harus dijalankan secara berkala untuk menjaga relevansi gerakan Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat. “Konfercab ini merupakan amanat organisasi yang harus dilaksanakan secara berkala untuk memastikan program-program NU tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya, baru-baru ini.

Syahrun menyebutkan bahwa agenda utama konferensi mencakup evaluasi kinerja organisasi, penyusunan rekomendasi strategis, dan pemilihan ketua baru untuk masa jabatan selanjutnya. Ia juga menekankan bahwa upaya ini merupakan langkah krusial dalam menjaga keberlanjutan peran NU dalam pembangunan sosial.

Bacaan Lainnya

“Harapan kami ke depan, NU bisa lebih maksimal membantu pemerintah dan umat untuk mencapai kemaslahatan, sesuai dengan tema Konfercab ketujuh ini,” tambahnya.

Menyoroti rencana kerja 2025, Syahrun menekankan pentingnya peningkatan program amaliyah sosial dan kesehatan. Ia menyebutkan bahwa kedua sektor ini akan menjadi fokus utama agar manfaat NU semakin dirasakan masyarakat luas.

Sementara itu, Ketua PWNU Kalimantan Tengah, Wahyudi F Dirun, memberikan perhatian khusus terhadap upaya PCNU dalam membangun fasilitas kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa pembangunan klinik NU di Palangka Raya diharapkan berkembang menjadi rumah sakit yang lebih besar.

Wahyudi berharap adanya dukungan dari BPJS Kesehatan untuk memaksimalkan peran fasilitas kesehatan NU. Ia menyebut rumah sakit seperti RS Doris Sylvanus, PKU Muhammadiyah, dan Pambelum sebagai contoh keberhasilan dukungan tersebut.

Ia juga mengajak warga Nahdliyin untuk mengalihkan fasilitas BPJS mereka ke klinik NU sebagai langkah awal membangun sinergi layanan kesehatan. “Saat ini, masih banyak warga NU yang belum mengalihkan BPJS mereka ke klinik NU. Padahal, pengobatan awal dimulai dari klinik sebagai fasilitas kesehatan pertama,” ucapnya.

“Kami terus berupaya mengembangkan fasilitas ini demi memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat,” tandas Wahyudi. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait