PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik dengan mengukuhkan dua Guru Besar baru dalam Sidang Terbuka Senat Universitas. Prosesi sakral ini digelar di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Sabtu (01/02/2025) pagi, sebagai bentuk apresiasi terhadap capaian tertinggi dalam dunia akademik.
Dua akademisi yang meraih gelar Guru Besar adalah Prof. Dr. Siti Sunariyati, M.Si., dalam bidang Etnobotani di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UPR, serta Prof. Dr. Titin Apung Atikah, SP., MP., dalam bidang Budidaya Pertanian dan Perkebunan di Fakultas Pertanian (Faperta) UPR. Pengukuhan ini menandai semakin kuatnya kapasitas keilmuan dan penelitian di lingkungan universitas.
Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, MS., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata peningkatan kualitas akademik di UPR. Menurutnya, keberadaan Guru Besar tidak hanya memperkuat institusi, tetapi juga menjadi pilar utama dalam pengembangan riset dan inovasi.
“Pencapaian ini diharapkan menjadi pemacu semangat bagi seluruh dosen untuk terus meningkatkan kompetensinya dan mengajukan Guru Besar. Dengan bertambahnya Guru Besar, UPR semakin diperhitungkan dalam dunia akademik dan dapat berkontribusi lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia pun menyoroti pentingnya rasio ideal jumlah Guru Besar di perguruan tinggi. Saat ini, UPR baru memiliki 29 Guru Besar dari total 897 dosen. Berdasarkan standar akademik, jumlah ideal yang harus dicapai adalah 10 persen dari total dosen, sehingga UPR masih memerlukan sekitar 60 Guru Besar tambahan.
“Kita masih memiliki tantangan besar dalam memenuhi rasio ideal Guru Besar. Hal ini sangat penting karena jumlah Guru Besar mencerminkan kualitas dan daya saing sebuah universitas,” imbuhnya.
Sebagai langkah strategis, Prof. Salampak mendorong seluruh dosen yang telah memenuhi syarat untuk segera mengurus pengajuan Guru Besar. Menurutnya, peran Guru Besar bukan sekadar gelar akademik, melainkan juga wujud tanggung jawab dalam menghasilkan penelitian berkualitas, menciptakan inovasi keilmuan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan daerah maupun nasional.(YS)