Perketat Pengawasan Mamin Selama Ramadan

banner 468x60

PALANGKARAYA – Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Arthur Apriossi Tuwan, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperketat pengawasan terhadap makanan dan minuman (mamin) olahan selama bulan Ramadan. Ia menekankan bahwa langkah ini penting untuk menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat selama menjalani ibadah puasa.

Menurut Arthur, tingginya permintaan makanan untuk berbuka dan sahur membuka potensi beredarnya produk makanan yang tidak higienis atau mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, koordinasi yang intensif antara Pemko dan BPOM mutlak diperlukan demi memastikan seluruh produk yang dijajakan memenuhi standar kesehatan.

“Momen Ramadan selama ini berimplikasi terhadap meningkatnya aktivitas kuliner, baik dari pedagang tetap maupun musiman. Ini perlu diawasi agar tidak ada produk yang mengandung bahan berbahaya atau tidak higienis yang beredar di masyarakat,” ucapnya, Selasa (4/3/2025) kemarin.

Bacaan Lainnya

Ia menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh, mencakup inspeksi langsung atau sidak ke pasar-pasar tradisional, pusat jajanan takjil, serta pengecekan produk di toko-toko modern. Selain itu, pengujian terhadap bahan tambahan pangan dinilainya menjadi aspek utama agar tidak ditemukan kandungan zat aditif berbahaya.

Arthur juga menyuarakan perlunya edukasi secara masif kepada pedagang dan konsumen terkait pentingnya menjaga kualitas makanan dan minuman. Edukasi ini, katanya, harus menjadi bagian dari strategi preventif yang berkelanjutan untuk menekan peredaran makanan tak layak konsumsi.

“Langkah preventif seperti sosialisasi kepada pedagang sangat penting. Mereka harus memahami risiko penggunaan bahan berbahaya dan diarahkan untuk menyediakan makanan yang sehat dan berkualitas,” imbuhnya.

DPRD, lanjut Arthur, mendukung penuh kolaborasi lintas sektor dalam pengawasan keamanan pangan Ramadan. Pihaknya siap mendukung langkah-langkah strategis yang diambil Pemko Palangka Raya dan BPOM demi kesehatan masyarakat.

Ia berharap, pengawasan intensif selama Ramadan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam memilih makanan untuk berbuka dan sahur. Dengan demikian, ibadah puasa pun dapat dijalankan secara khusyuk tanpa kekhawatiran akan gangguan kesehatan akibat konsumsi mamin yang tidak layak.

“Pengawasan pangan yang ketat harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan nyaman tanpa khawatir terhadap kesehatan mereka,” tandas Arthur. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait