Kalteng Perkuat Tata Kelola SDA Lewat FGD DAD

FOTO Ist.: Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo saat membuka Focus Group Discussion DAD Kalteng di Aula Jayang Tingang.
banner 468x60

PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan sumber daya alam melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng. Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur H. Edy Pratowo di Aula Jayang Tingang, Kamis (08/05/2025).

Dalam sambutan mewakili Gubernur H. Agustiar Sabran, Edy menyampaikan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit terus memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Kalimantan Tengah, baik dari sisi pendapatan daerah maupun serapan tenaga kerja.

“Hingga kini, sektor sawit telah menjadi kontributor utama terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah, sekaligus sebagai penyerap tenaga kerja terbesar, baik langsung maupun tidak langsung,” tutur Edy Pratowo.

Bacaan Lainnya

Ia mengingatkan bahwa di sisi lain, kawasan hutan juga memiliki peranan penting bagi masyarakat adat dan keberlanjutan lingkungan. Maka dari itu, Pemprov membentuk Satgas Penertiban Kawasan Hutan sebagai upaya menata kembali ruang secara legal dan adil.

“Saya ingin menekankan, bahwa keberadaan Satgas ini bukan semata-mata untuk menghukum, namun sebagai upaya menciptakan tata kelola yang baik, transparan, dan berkeadilan,” jelasnya.

Edy berharap hasil diskusi ini bisa menghasilkan rumusan kebijakan yang konkret dan bisa langsung diterapkan oleh berbagai pemangku kepentingan yang hadir dalam FGD ini.

“Mari kita jadikan Kalimantan Tengah sebagai contoh keberhasilan pembangunan berbasis Sumber Daya Alam yang inklusif dan berkelanjutan. Kesepahaman adalah langkah awal untuk menjaga keberlanjutan pembangunan,” imbuh Edy.

Ketua Harian DAD Kalteng, Andrie Elia Embang, mengajak seluruh pihak untuk menjadikan hutan dan lahan sebagai bagian dari identitas budaya yang mesti dihargai dalam setiap kebijakan pembangunan.

“Kami berharap melalui FGD ini akan muncul rekomendasi kebijakan yang berpihak pada rakyat, khususnya masyarakat adat Dayak yang telah lama menjadi penjaga hutan dan lahan di Kalimantan Tengah,” kata Andrie.

FGD ini menghadirkan Gubernur H. Agustiar Sabran, Forkopimda, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung, para kepala dinas, pelaku usaha, akademisi, hingga tokoh adat dari berbagai penjuru Kalimantan Tengah. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait