Kontribusi Sektor Pertanian Masih Jadi Andalan Ekonomi Kalteng

FOTO Ist.: Suasana rilis statistik ekonomi triwulan I-2025 di Kantor BPS Provinsi Kalimantan Tengah.
banner 468x60

 

PALANGKARAYA – Perekonomian Kalimantan Tengah masih mengandalkan kekuatan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai penopang utama, dengan kontribusi mencapai 23,73 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I-2025. Hal itu disampaikan Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti S.Si, ME, dalam rilis resmi statistik pada Senin, 5 Mei 2025.

“PDRB Kalimantan Tengah atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp58,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp29,7 triliun,” ujar Agnes di hadapan para undangan, termasuk Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Sri Widanarni.

Bacaan Lainnya

Selain sektor pertanian, sektor Industri Pengolahan menyumbang 16,88 persen, Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang 12,51 persen, dan Pertambangan serta Penggalian menyumbang 10,39 persen terhadap PDRB Kalimantan Tengah.

“Empat sektor ini secara bersama-sama menyumbang lebih dari 63 persen terhadap perekonomian Kalteng, menandakan struktur ekonomi masih sangat bergantung pada sektor primer dan sekunder,” jelasnya.

Di sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa memberikan kontribusi terbesar, yaitu 59,03 persen. Disusul oleh Komponen Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 37,57 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 33,96 persen.

“Komponen Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga menyumbang cukup signifikan, yakni 10,42 persen. Komponen lainnya seperti Konsumsi Lembaga Non-Profit dan Perubahan Inventori memiliki kontribusi di bawah dua persen,” terangnya.

Pertumbuhan year-on-year triwulan I-2025 tercatat sebesar 4,04 persen, dengan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,98 persen.

“Di sisi pengeluaran, Komponen Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,57 persen. Sementara secara kuartalan, meski terjadi kontraksi 6,57 persen, sektor Industri Pengolahan tumbuh 6,66 persen,” sebutnya.

“Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Tengah tetap memperlihatkan potensi pertumbuhan yang stabil di tengah tekanan ekonomi kuartalan,” tandas Agnes. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait