PALANGKARAYA – Festival Palangka Raya 2025 kembali digelar sebagai wujud nyata pelestarian budaya sekaligus ajang seleksi peserta untuk mewakili kota dalam Festival Budaya Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini menjadi bukti semangat Kota Palangka Raya dalam menjaga eksistensi nilai-nilai kearifan lokal.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, secara resmi membuka acara dan menekankan pentingnya festival ini sebagai sarana pencarian bibit unggul dalam bidang seni dan budaya.
“Saya berharap peserta yang mengikuti Festival Palangka Raya ini bukan hanya tampil maksimal di tingkat kota, tetapi juga bisa mewakili Palangka Raya di tingkat provinsi dan membawa pulang prestasi terbaik seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Fairid saat membuka festival, belum lama ini.
Menurut Fairid, Festival Palangka Raya bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan bagian dari strategi kebudayaan untuk memperkuat rasa bangga terhadap warisan lokal serta mengembangkan potensi generasi muda.
Seluruh kontingen dari lima kecamatan menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kompetisi yang melibatkan berbagai cabang seni dan permainan tradisional.
Ada 14 cabang lomba yang dipertandingkan, mulai dari kuliner khas Sukup Simpan, Tari Pedalaman dan Pesisir, hingga cabang olahraga tradisional seperti Besei Kambe, Manjawet Uwei, dan Sepak Sawut.
Festival ini juga menghadirkan cabang seni kreatif seperti Mangaruhi, Mangenta, Lukis Ornamen, Lagu Daerah, dan Karungut yang sarat nilai budaya dan edukasi.
“Festival ini menjadi ajang pembuktian bahwa Kota Palangka Raya memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan SDM yang mumpuni. Saya yakin, dengan pembinaan dan dukungan bersama, kita bisa kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat provinsi,” tandas Fairid. (Red/Adv)