Fairid Ajak Warga Bangun Budaya Sadar Bencana Sejak Dini

FOTO Ist.: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengajak seluruh masyarakat di kota setempat untuk turut serta membangun budaya sadar bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi. Ajakan tersebut disampaikannya belum lama ini, sebagai bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).

“Pentingnya membangun budaya sadar bencana sejak dini, agar meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana,” ujar Fairid.

Ia menekankan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya telah mencanangkan HKB sebagai momentum untuk menggugah kesadaran bersama dalam meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini dirancang agar masyarakat lebih memahami pentingnya mitigasi dan respon cepat terhadap bencana.

Bacaan Lainnya

Fairid mengingatkan bahwa masyarakat perlu mengenali potensi ancaman bencana yang ada di lingkungan masing-masing. Pemahaman terhadap risiko bencana diharapkan mampu memperkuat kemampuan warga dalam menghadapi situasi darurat secara mandiri dan tangguh.

“Kesadaran dan pemahaman terhadap potensi bencana, dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa dengan mengenali ancaman yang ada, masyarakat akan lebih mudah memahami dampak dan risiko yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, peningkatan budaya sadar bencana merupakan kunci utama dalam mengurangi dampak buruk saat bencana benar-benar terjadi.

Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri, lanjut Fairid, terus berkomitmen mengedukasi masyarakat melalui berbagai program penyuluhan dan simulasi tanggap darurat yang melibatkan unsur masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan.

Menurutnya, membangun masyarakat tangguh bencana merupakan bentuk nyata dari antisipasi dan kesiapsiagaan kolektif yang harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Menciptakan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana, tidak lain sebagai antisipasi nyata bagi masyarakat untuk mencegah dan mengurangi dampak buruk apabila bencana terjadi,” tandas Fairid. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait