PALANGKARAYA – Genangan air akibat luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan mulai merendam belasan kelurahan di Kota Palangka Raya. Hingga saat ini, BPBD mencatat sedikitnya 12 kelurahan terdampak, dengan kondisi terparah terjadi di kawasan Flamboyan dan Mendawai.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya, Heri Fauzi, menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau ketinggian air dan telah mengambil langkah cepat untuk berkoordinasi dengan kelurahan-kelurahan yang terdampak banjir.
“Wilayah seperti Langkai dan Palangka menjadi titik paling parah dengan ketinggian air yang cukup signifikan,” ujarnya.
Selain dua wilayah itu, banjir juga menjangkau wilayah Bukit Tunggal, Petuk Katimpun, Marang, Tumbang Tahai, Langkai, Tanjung Pinang, Pahandut Seberang, Pahandut, Kameloh Baru, Danau Tundai, dan Bereng Bengkel. Namun demikian, Jalan Kalimantan masih dinyatakan aman dan belum menunjukkan tanda-tanda tergenang.
BPBD tengah menyusun rencana darurat untuk mendirikan lokasi pengungsian jika air terus naik. Hal ini dilakukan agar warga terdampak bisa segera dievakuasi ke tempat yang aman dan layak.
Dalam menghadapi kondisi ini, masyarakat diminta untuk tidak panik namun tetap siaga. Heri menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak memicu penyakit, serta memastikan instalasi listrik berada di posisi aman.
Warga juga diingatkan untuk mewaspadai kehadiran hewan melata, seperti ular, yang sering kali muncul di kawasan pemukiman saat banjir menerjang. Petugas akan rutin melakukan patroli dan penyuluhan untuk meminimalisir risiko yang ditimbulkan.
“Kami akan terus memantau kondisi dan menyampaikan informasi terkini agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif lebih awal,” tandas Heri. (Red/Adv)