PALANGKARAYA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Palangka Raya mengadakan Festival Literasi 2025 dengan tema “Literasi untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat Palangka Raya Semakin Keren”. Acara dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Alman P. Pakpahan baru-baru ini di Aula Rumah Jabatan Wali Kota.
Menurut Alman, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi fondasi membangun masyarakat yang maju dan sejahtera.
“Kita perlu memperluas makna literasi, mencakup literasi digital, media, dan finansial agar masyarakat Palangka Raya mampu menganalisis, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi secara kritis di berbagai platform,” jelasnya.
Festival Literasi 2025 dirancang sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk memahami isi buku dengan lebih baik melalui gambaran umum, analisis, serta penilaian.
“Langkah ini membantu masyarakat memilih buku yang tepat dan bermanfaat, sekaligus menguatkan budaya membaca dan pola pikir kritis,” tutur Alman.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pelestarian budaya lokal, karena literasi dan budaya saling menguatkan dalam membentuk karakter masyarakat.
Alman berharap Festival Literasi ini dapat memperkuat kualitas sumber daya manusia Palangka Raya, sekaligus mendorong masyarakat beradaptasi dan berinovasi.
“Dengan literasi yang kuat, kita bisa mengambil keputusan yang lebih baik demi kehidupan masyarakat Palangka Raya yang semakin keren dan berdaya saing,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung dari 18 hingga 21 November 2025, meliputi pameran kearsipan, bedah buku, talkshow literasi, dan bazar buku.
Festival ini juga menjadi ajang interaktif bagi masyarakat untuk meningkatkan minat baca sekaligus memahami literasi digital.
“Festival Literasi ini merupakan peluang besar bagi masyarakat mengembangkan kreativitas dan kapasitas diri sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan,” tutup Alman. (Red/ADV)
