Presiden juga meminta agar tidak ada lagi alasan manipulatif dari pengusaha yang menekan harga dengan alasan teknis. Ia menginstruksikan aparat untuk menindak tegas pelaku usaha yang tidak patuh terhadap harga pembelian pemerintah.
“Jangan korbankan petani, selalu ada alasan kadar air lah, rendemen lah, atau kualitas lah. Pengusaha-pengusaha kau boleh untung, tapi jangan mencekik petani kita,” tegas Prabowo.
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran mengapresiasi langkah cepat Presiden yang menurutnya telah menjawab aspirasi masyarakat tani. Ia menyatakan bahwa kenaikan harga gabah dan kemudahan distribusi pupuk sangat membantu petani di Kalimantan Tengah.
“Dengan kebijakan Bapak Presiden menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram, sangat dirasakan oleh masyarakat. Begitupun dengan ketersediaan pupuk, saat ini sangat mudah didapat, sehingga meringankan beban para petani,” ungkap Agustiar singkat.
Dari data BPS, potensi panen di Kalteng mencapai ±22.420 ton beras dari luas lahan ±11.341 hektare. Kabupaten Kapuas, Seruyan, dan Pulang Pisau menjadi daerah penyumbang produksi terbesar di provinsi ini.
“Kita akan terus dorong sektor pertanian di Kalteng sebagai penyangga pangan nasional, termasuk memperkuat peran petani lokal dan menjaga kedaulatan pangan daerah,” tandas Agustiar. (Red/Adv/MMC Kalteng)