Jembatan Jelai Rampung Dibangun, Jalan Penghubung Masih Jadi Kendala

FOTO Ist.: Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran saat meninjau Jembatan Jelai di Kabupaten Sukamara..
banner 468x60

SUKAMARA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran meninjau langsung infrastruktur Jembatan Jelai di Kabupaten Sukamara yang hingga kini belum berfungsi secara optimal karena terputusnya akses jalan di wilayah Kalimantan Barat.

Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Jumat (04/04/2025), dalam rangkaian agenda kerja ke daerah perbatasan Kalimantan Tengah. Jembatan Jelai yang telah selesai dibangun ini seharusnya menjadi jalur penghubung penting antara Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Ketapang.

“Peninjauan ini kami lakukan untuk memastikan progres pembangunan dan kondisi Jembatan Jelai yang sangat strategis dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi kedua provinsi,” ujar Agustiar Sabran.

Bacaan Lainnya

Gubernur menyoroti kondisi jembatan yang secara fisik telah rampung, namun belum bisa digunakan secara penuh lantaran akses jalan di sisi Kalimantan Barat belum selesai. Hal ini menyebabkan jembatan hanya dijadikan lokasi bersantai oleh masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa penyelesaian konektivitas jalan sangat penting untuk memaksimalkan fungsi jembatan sebagai infrastruktur penopang ekonomi daerah. Pemerintah Provinsi Kalteng berharap ada percepatan penyambungan jalan oleh pihak terkait.

“Pembangunan Jembatan Jelai dimulai sejak tahun 2005, dengan anggaran sekitar Rp598 juta. Kegiatan saat itu mencakup pengadaan tiang pancang, pemancangan, dan pembangunan struktur jembatan,” jelas Agustiar Sabran.

Saat ini, jembatan sudah dilapisi aspal dan memiliki pagar pengaman bercat merah dan putih. Namun tanpa akses jalan yang tersambung, fungsinya masih belum maksimal dan belum memberikan dampak signifikan bagi mobilitas warga.

Dalam agenda yang sama, Gubernur Agustiar juga mengunjungi kawasan Shrimp Estate di Desa Sungai Raja. Ia menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat kegiatan ekonomi berbasis perikanan.

“Pemerintah Provinsi akan terus mendorong agar kawasan ini tumbuh menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang,” tandas Agustiar. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait