PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 0,28 persen pada Februari 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,57.
Menurut Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, dua dari empat kabupaten/kota IHK di Kalimantan Tengah mengalami inflasi y-on-y, sementara dua lainnya mengalami deflasi.
Kabupaten Kapuas mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,00 persen dengan IHK 107,19. Di sisi lain, Sampit mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,11 persen dengan IHK 104,41.
“Kenaikan harga terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 3,85 persen,” kata Agnes, Senin (26/02/2025).
Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,89 persen, perlengkapan rumah tangga 0,49 persen, kesehatan 1,97 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya 1,04 persen.
Kelompok pendidikan mengalami kenaikan 2,23 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 1,78 persen, dan perawatan pribadi serta jasa lainnya mencatat kenaikan tertinggi sebesar 6,74 persen.
Sebaliknya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan hingga 13,90 persen.
Transportasi turun 0,26 persen, sedangkan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,12 persen.
“Deflasi month-to-month (m-to-m) di Kalteng pada Februari 2025 tercatat sebesar 0,46 persen, sedangkan deflasi year-to-date (y-to-d) mencapai 1,00 persen,” tutupnya.
Dengan kondisi ini, diharapkan kebijakan ekonomi daerah dapat menjaga stabilitas harga di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang. (Red/Adv)