UPR Resmikan 2 Guru Besar, Total Jadi 31

FOTO: Rektor Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S. saat menyampaikan sabutan pada Sidang Terbuka Senat Universitas, yang mengaggendakan pengukuhan dua Guru Besar baru ini berlangsung di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Kamis (06/02/2025) pagi.
banner 468x60

PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) kembali memperkuat kualitas akademiknya dengan mengukuhkan dua Guru Besar baru. Prof. Bhayu Rhama, ST, MBA, Ph.D. diangkat sebagai Guru Besar bidang Pariwisata di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), sementara Prof. Dr. Gunarjo Suryanto Budi, M.Sc. dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Fisika Komputasi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dengan bertambahnya dua akademisi bergelar Profesor ini, total Guru Besar di UPR kini mencapai 31 orang.

Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., menegaskan bahwa idealnya sebuah perguruan tinggi memiliki rasio Guru Besar sebesar 10 persen dari total jumlah dosen. Saat ini, UPR memiliki 897 dosen, yang berarti jumlah ideal Guru Besar seharusnya berada di angka 90 orang. Dengan capaian saat ini, rasio Guru Besar UPR baru mencapai 3,4 persen, masih jauh dari target ideal yang ditetapkan.

“Kami terus mengupayakan peningkatan jumlah Guru Besar karena ini menjadi salah satu tolok ukur kualitas akademik universitas. Target rasio 10 persen akan terus kami kejar dengan strategi yang terukur,” ungkap Prof. Salampak pada Kamis (06/02/2025).

Bacaan Lainnya

Meskipun masih membutuhkan 59 Guru Besar lagi, pihaknya tetap optimis dengan perkembangan yang ada. UPR terus mendorong para dosen yang telah memenuhi syarat untuk segera mengajukan kenaikan jabatan akademik guna mempercepat pencapaian target jumlah Guru Besar yang lebih ideal.

Sebagai bagian dari komitmen peningkatan kualitas akademik, UPR dalam waktu dekat juga akan mengukuhkan 1 Guru Besar tambahan, yang akan meningkatkan jumlah Guru Besar UPR menjadi 32 orang. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan universitas dalam memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul di tingkat nasional.

Prof. Salampak menegaskan bahwa keberadaan Guru Besar di perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi riset, dan peningkatan mutu pendidikan tinggi. Semakin banyak Guru Besar yang dimiliki, semakin besar pula kontribusi akademik yang dapat diberikan universitas bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Kami akan terus mendorong percepatan pengajuan Guru Besar dan mengoptimalkan seluruh potensi akademik yang ada. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing UPR sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkualitas,” pungkasnya. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait