PALANGKA RAYA – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Junaidi mengajak generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam membangun ketahanan pangan di daerah. Menurutnya, sektor pangan tidak hanya milik petani tradisional, tetapi juga perlu diperkuat oleh semangat dan inovasi anak muda.
“Ketahanan pangan akan sulit berkembang kalau tidak ada regenerasi. Pemuda harus mulai melihat sektor ini sebagai peluang, bukan beban,” ucap Junaidi saat diwawancarai di Palangka Raya, Kamis (30/01/2025).
Ia menilai bahwa pemuda memiliki keunggulan dari sisi kreativitas, penguasaan teknologi, dan jejaring informasi, yang semuanya bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Dukungan dari pemerintah pun harus diarahkan pada program yang menyasar generasi muda, seperti pelatihan agribisnis dan insentif usaha tani.
Junaidi juga menyebut bahwa di era digital seperti saat ini, pertanian dan pengolahan pangan bisa dikembangkan dengan pendekatan modern, seperti sistem hidroponik, smart farming, hingga pemasaran digital.
“Kita butuh model pertanian baru yang menarik bagi anak muda agar sektor ini tidak kekurangan tenaga di masa depan,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan pemuda juga akan mendorong hadirnya inovasi produk lokal yang bisa menjawab kebutuhan pasar yang dinamis. Produk pangan tidak hanya soal konsumsi, tetapi juga bisa menjadi sumber ekonomi kreatif.
Lebih lanjut, Junaidi menyampaikan bahwa DPRD siap memperjuangkan program pemberdayaan pemuda di sektor pangan melalui perencanaan dan penganggaran daerah. Menurutnya, ini bagian dari strategi menjaga keberlanjutan pembangunan.
“Jika pemuda bergerak, maka masa depan ketahanan pangan kita akan lebih kuat dan tangguh,” tandas Junaidi. (Red/Adv)