PALANGKARAYA – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangka Raya, Hanafiah Novie menegaskan bahwa Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah tertua dan terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam membangun ketahanan pangan nasional melalui kekuatan desa dan komunitas perempuan.
Pernyataan itu disampaikannya saat menghadiri Milad ke-108 Aisyiyah dan Milad ke-57 TK Aisyiyah Palangka Raya yang mengangkat tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional”, Minggu (01/06/2025) kemarin.
Hanafiah menyebut konsep Desa Qaryah Thayibah yang digaungkan Aisyiyah merupakan bentuk nyata dari upaya membangun desa yang mandiri secara pangan, spiritual, dan sosial, serta responsif terhadap isu lingkungan hidup.
“Melalui pendekatan berbasis komunitas, konsep Desa Qaryah Thayibah yang memiliki arti desa yang baik dan subur, menjadi langkah dan tawaran yang visioner sekaligus konkret untuk pembangunan saat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa perempuan Aisyiyah memainkan peran penting dalam penguatan nilai-nilai lokal, pendidikan keluarga, hingga pengelolaan sumber daya pangan berbasis rumah tangga dan komunitas desa.
Ketahanan pangan, kata Hanafiah, tidak hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga tentang keberlanjutan sistem produksi dan distribusi, serta bagaimana keluarga-keluarga mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri.
Dengan menempatkan perempuan desa sebagai ujung tombak, Aisyiyah dinilainya telah berkontribusi dalam membangun pondasi ketahanan nasional yang kokoh dan berkeadilan, khususnya di Kalimantan Tengah.
“Pangan merupakan hak dasar setiap warga negara. Oleh karena itu, pembangunan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada kekuatan lokal salah satunya adalah melalui penguatan desa-desa Qaryah Thayibah,” tandas Hanafiah. (Red/Adv)