PALANGKARAYA – Ancaman bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan serta banjir yang kerap melanda Palangka Raya mendorong pentingnya penguatan sistem peringatan dini berbasis teknologi. Hal ini menjadi fokus utama dalam kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang digelar Pemerintah Kota Palangka Raya, baru-baru ini.
Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, menyampaikan bahwa peringatan dini merupakan bagian paling krusial dalam rantai mitigasi bencana karena dapat menyelamatkan banyak nyawa dan aset ketika disampaikan dengan cepat dan tepat.
“Teknologi berperan penting dalam mitigasi bencana. Dengan sistem peringatan dini berbasis teknologi, kita dapat memberikan informasi secara real-time agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana,” katanya.
Husain menjelaskan bahwa sistem peringatan dini saat ini harus mampu menyesuaikan dengan kondisi geografis dan kebutuhan lokal Kota Palangka Raya, sehingga pemanfaatan teknologi menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Ia mencontohkan berbagai bentuk pemanfaatan teknologi seperti sensor otomatis, pemetaan risiko bencana berbasis GIS, dan notifikasi dini melalui aplikasi mobile atau media sosial yang langsung menjangkau warga.
Menurutnya, sistem tersebut tidak akan berjalan optimal jika tidak dibarengi dengan dukungan infrastruktur komunikasi dan peningkatan kapasitas pengguna di lapangan, terutama di wilayah rawan bencana.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah akan terus meningkatkan kapasitas sistem komunikasi bencana dan menyiapkan tenaga yang mampu mengelola data dengan cepat serta akurat.
“Respons yang lambat bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, semua elemen harus bekerja sama untuk memastikan sistem peringatan dini benar-benar berjalan dan berdampak nyata di masyarakat,” ucapnya.
“Dengan langkah-langkah yang tepat dan pemanfaatan teknologi yang efektif, kita dapat menekan risiko bencana sebelum berdampak luas,” tandas Husain. (Red/Adv)