Ketersediaan Dokter dan Obat di Pelosok Masih Minim, DPRD Ingatkan Pemda

FOTO Ist.: Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Wengga Febri Dwi Tananda.
banner 468x60

PALANGKARAYA – Pemerintah daerah diingatkan untuk segera mengambil langkah nyata dalam menambah tenaga medis dan memperkuat ketersediaan obat-obatan di wilayah pelosok Kalimantan Tengah, menyusul laporan kekurangan fasilitas dasar di berbagai titik.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Wengga Febri Dwi Tananda, yang menilai pelayanan kesehatan belum merata dan cenderung timpang antara kota dan pedesaan.

“Pemerintah harus mengalokasikan tenaga medis secara proporsional dan memastikan stok obat-obatan tersedia di puskesmas maupun pos pelayanan terpencil,” ujar Wengga saat diwawancarai di Palangka Raya, Kamis (03/04/2025).

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan bahwa kondisi geografis Kalimantan Tengah yang cukup luas seharusnya menjadi perhatian serius dalam perencanaan distribusi sumber daya kesehatan.

Menurutnya, puskesmas dan fasilitas kesehatan pembantu di desa sering kali hanya memiliki tenaga kesehatan terbatas, bahkan tidak jarang tanpa kehadiran dokter dalam jangka waktu lama.

“Kalau tidak dirancang dari sekarang, akan terus terjadi kesenjangan layanan antara kota dan pelosok. Padahal masyarakat di semua wilayah memiliki hak yang sama atas layanan kesehatan,” tegasnya.

Wengga juga meminta agar pemerintah menyediakan insentif yang layak bagi tenaga medis yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil, agar distribusi tidak terkonsentrasi hanya di wilayah perkotaan.

Ia menambahkan bahwa koordinasi antara dinas kesehatan, pemerintah kabupaten/kota, dan provinsi harus diperkuat agar distribusi obat dan tenaga medis berjalan efektif.

“Ini soal keadilan pelayanan dasar. Jangan sampai warga di daerah hanya bisa pasrah karena tak ada dokter atau obat ketika dibutuhkan,” tandas Wengga. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait