Program Financial Health Diperkuat OJK untuk Penopang Stabilitas Ekonomi

banner 728x90

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa program financial health atau kesehatan keuangan masyarakat akan diperkuat sebagai upaya mengembangkan kesejahteraan berkelanjutan. Program ini merupakan tindak lanjut dari peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional yang telah lama menjadi prioritas OJK bersama Pemerintah.

Bacaan Lainnya

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa pendekatan ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang membutuhkan masyarakat yang mampu mengelola keuangan secara cerdas dan berdaya terhadap risiko ekonomi.

“Kami menilai pendekatan ini sangat tepat bagi kebutuhan Indonesia. Kami siap bekerja sama dengan UNSGSA dan tentu ke depan juga akan melibatkan berbagai pihak yang selama ini telah berkolaborasi dalam program literasi dan inklusi keuangan, untuk bersama-sama masuk ke program kesehatan atau kesejahteraan keuangan bagi seluruh masyarakat,” kata Mahendra dalam National Financial Health Event yang digelar OJK di Jakarta, Kamis, 27 November 2025.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda dalam kapasitasnya sebagai UNSGSA serta Friderica Widyasari Dewi dari OJK. Acara juga melibatkan ribuan ibu-ibu dari komunitas perempuan di Jakarta.

Mahendra menjelaskan bahwa financial health merupakan pondasi penting dalam membangun ketahanan ekonomi masyarakat. Program ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan perencanaan jangka panjang.

Ratu Maxima pada kesempatan itu mengingatkan bahwa inklusi keuangan bukan hanya persoalan memiliki rekening bank. Akses keuangan harus dapat membantu masyarakat dalam mengatur pemasukan, pengeluaran, serta memilih produk keuangan yang tepat sesuai kebutuhannya.

Menurut Maxima, konsep financial health juga menekankan pentingnya ketahanan ekonomi keluarga melalui penggunaan asuransi dan dana darurat sebagai proteksi terhadap guncangan. Penguatan ini dipercaya mampu meningkatkan stabilitas ekonomi dan mendorong masyarakat lebih produktif.

Ia juga menggarisbawahi tiga elemen pengembangan financial health yaitu perubahan paradigma literasi keuangan, inovasi produk aman bagi konsumen, serta pemahaman industri jasa keuangan bahwa program ini merupakan bagian integral dari model bisnis jangka panjang.

Kunjungan Ratu Maxima turut meliputi pertemuan bersama sejumlah pejabat tinggi termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menegaskan bahwa penurunan kesehatan keuangan keluarga dapat berdampak pada stabilitas keuangan nasional dan pencapaian target pembangunan menuju 2045.

Di sela rangkaian kunjungan, diskusi terkait fraud dan scam juga digelar dan dipimpin oleh Friderica Widyasari Dewi. Dalam diskusi tersebut, peran IASC sebagai pusat koordinasi pemberantasan penipuan keuangan dijelaskan secara mendalam, termasuk laporan kerugian hampir Rp8 triliun dalam satu tahun operasionalnya.

“Dengan program berkala yang telah kami siapkan bersama para pemangku kepentingan, kami ingin memastikan kesehatan keuangan benar-benar menjadi kekuatan baru bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tandas Mahendra. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait