PALANGKA RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini membuka kegiatan penyusunan dokumen Proyek ENABLE yang berlangsung di Balai Taman Nasional Sebangau. Kegiatan ini melibatkan akademisi, lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta.
Dalam forum tersebut, Zaini menyampaikan bahwa pembangunan kota harus berjalan selaras dengan upaya perlindungan lingkungan. Ia menekankan bahwa Palangka Raya memiliki tanggung jawab ekologis besar sebagai wilayah yang berada di kawasan rawa gambut.
Zaini menyebut bahwa proyek ENABLE menjadi salah satu bentuk pendekatan kolaboratif yang relevan untuk memberi arah pembangunan yang lebih berkelanjutan. Penyusunan dokumen ini dinilai penting karena menjadi dasar rencana kerja berbagai pemangku kepentingan.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para peneliti maupun tenaga lapangan yang terlibat dalam proses tersebut. “Kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah kunci masa depan pembangunan kota, pembangunan yang maju, berkelanjutan, dan semakin keren,” ucapnya, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Zaini menuturkan bahwa dokumen ENABLE harus mampu memperkuat kebijakan lingkungan di tingkat daerah. Perumusan yang komprehensif akan membuat pemerintah daerah memiliki pijakan yang jelas dalam pengambilan kebijakan.
Ia menilai hasil dokumen itu akan membantu pemerintah menyelaraskan rencana tata ruang, pengembangan infrastruktur, hingga perlindungan ekosistem Sebangau. Dengan demikian, pembangunan tetap bisa berjalan tanpa mengurangi daya dukung lingkungan.
“Harapannya, dokumen yang dihasilkan dapat menjadi dasar perencanaan yang kuat dan komprehensif untuk menjaga ekosistem Sebangau, sekaligus mendorong pembangunan kota yang lebih resilien,” harapnya.
Kegiatan ini juga dihadiri jajaran DLH Kota Palangka Raya yang membidangi konservasi, Tahura, dan pembinaan lingkungan. Keterlibatan unsur teknis tersebut memberi jaminan bahwa dokumen ENABLE akan memiliki keakuratan data dan perspektif berbasis lapangan.
Zaini berharap penyusunan dokumen ini dapat menjadi inspirasi bagi agenda konservasi lainnya di Kalimantan Tengah. Ia menyebut bahwa Palangka Raya perlu terus memperkuat ketahanan ekologis untuk menghadapi perkembangan kota yang semakin dinamis.
“Dengan dokumen yang visioner, Palangka Raya dapat memperlihatkan bahwa pembangunan dapat maju sambil tetap menjaga warisan ekologisnya,” tandas Zaini. (Red/Adv)













