CEO Networking Bahas Strategi Global Trade dan Ketahanan Industri

banner 728x90

JAKARTA – Ajang CEO Networking 2025 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menjadi ruang strategis bagi para pemimpin industri dalam merumuskan langkah menghadapi dinamika global. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta tersebut mengangkat tema “Managing Global Trade and Empowering Business Strategy” serta menghadirkan tokoh-tokoh penting sektor keuangan dan korporasi nasional, Selasa (18/11/2025).

Bacaan Lainnya

Acara tahun ini diikuti oleh sekitar 460 CEO dari berbagai perusahaan publik, anggota bursa, manajer investasi, asosiasi industri, dan pemangku kepentingan lainnya. Para peserta membahas secara mendalam tantangan geopolitik global yang memengaruhi stabilitas industri dan arah pengembangan pasar modal Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, membuka kegiatan dengan penegasan bahwa ketangguhan pasar modal menjadi elemen penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan nasional. Ia menyampaikan bahwa pasar modal harus mampu menjadi motor penggerak pembiayaan jangka panjang, terutama dalam masa ketidakpastian global.

“Pasar Modal Indonesia diharapkan tidak hanya tangguh menghadapi disrupsi global, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Mahendra. Selasa (18/11/2025).

Mahendra menjelaskan bahwa dinamika global saat ini merupakan fase geopolitik baru yang menuntut adaptasi cepat dari seluruh pelaku sektor jasa keuangan. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang diambil dunia usaha dan pasar modal harus berorientasi pada keseimbangan antara daya saing dan keberlanjutan industri.

Ia juga menyoroti pentingnya tata kelola yang baik, inovasi berkelanjutan, serta struktur permodalan yang kokoh sebagai tiga pilar fundamental sektor keuangan. Ketiganya diyakini menjadi pondasi ketahanan jangka panjang industri jasa keuangan dan pasar modal Indonesia.

Selain sambutan dari OJK, kegiatan CEO Networking menghadirkan sejumlah pembicara yang membahas berbagai strategi dalam menghadapi perubahan perdagangan global. Tokoh-tokoh seperti Hilmi Panigoro dari Medco Energi, Hery Gunardi dari Bank Rakyat Indonesia, serta Aliyahdin Saugi dari Allianz Global Investors turut berbagi perspektif mengenai inovasi operasional, transformasi bisnis, dan strategi investasi jangka panjang.

Para pembicara memaparkan bahwa pergeseran kebijakan global serta meningkatnya tensi perdagangan internasional menuntut pelaku industri untuk membangun ketahanan internal. Strategi adaptif menjadi penting agar dunia usaha dapat tetap berkembang di tengah volatilitas ekonomi global.

Diskusi juga menyoroti bagaimana pasar modal Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya melalui penguatan struktur regulasi, transformasi digital, dan edukasi investor yang lebih komprehensif. Berbagai rekomendasi muncul terkait optimalisasi investasi jangka panjang dan peningkatan kepercayaan investor global.

CEO Networking 2025 diharapkan menjadi wadah yang memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, sehingga pasar modal Indonesia dapat terus bertransformasi menghadapi tantangan global. Seluruh peserta menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kolaborasi menjadi langkah penting bagi terciptanya ekosistem pasar modal yang tangguh dan responsif terhadap dinamika global,” tandas Mahendra. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait