PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen memastikan pembangunan infrastruktur vital tetap terlaksana meski menghadapi penurunan alokasi anggaran dalam RAPBD 2026.
Hal ini ditegaskan oleh Pj Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, mewakili Wali Kota saat memberikan tanggapan terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD dalam Rapat Paripurna ke-13, baru-baru ini.
“ Kami tetap fokus melayani masyarakat pada kebutuhan infrastruktur yang paling mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup warga,” ujar Arbert.
Ia menyebutkan, kebijakan anggaran difokuskan pada proyek prioritas seperti jalan lingkungan, saluran drainase, dan sanitasi agar manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Setiap proyek masuk dalam daftar usulan jika memenuhi kriteria urgensi, daya guna, serta berdampak luas. Oleh sebab itu, pembangunan jalan yang rusak parah atau drainase di daerah rawan banjir tetap menjadi perhatian utama,” katanya.
Arbert menambahkan, pemerintah berupaya mengoptimalkan sumber pendanaan dari luar APBD, baik dari DAK maupun kemitraan dengan swasta melalui skema KPBU.
“Kami juga terus berupaya menjalin kolaborasi lintas sektor dan membuka ruang kemitraan dengan pihak swasta,” imbuhnya.
Selain sektor infrastruktur fisik, bidang pendidikan juga tak luput dari perhatian. “Meski anggaran terbatas, kami akan mengupayakan perbaikan ruang kelas, penambahan sarana penunjang pendidikan, serta memperbarui fasilitas sekolah,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak agar pembangunan dapat berjalan tepat waktu dan sesuai sasaran. “Kami mengajak seluruh elemen untuk bersama mengawal pembangunan agar berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan sesuai ketentuan,” ucapnya.
“Keterbatasan bukan halangan. Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, pembangunan Kota Palangka Raya akan terus berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh warga,” tandas Arbert. (Red/Adv)













