PALANGKARAYA – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya (FKIP UPR) kembali memperkuat posisinya di tingkat global melalui kegiatan Palangkaraya International Conference on Education (PRICE) 2025 bertajuk “Transforming Education Best Practices During Global Era”, Rabu, 29 Oktober 2025, di Best Western Palangka Raya.
Konferensi internasional ini mempertemukan empat pembicara lintas negara yang membahas inovasi dan praktik terbaik pendidikan global.
Empat pembicara utama tersebut adalah Prof. Fauzan, M.Pd.; Dr. Khairul Azhar Bin Mat Daud; Dr. Felicia I. Yeban; dan Dr. Solita Sarwono. Mereka berbagi pengalaman berharga mengenai tantangan dan peluang pendidikan di masing-masing negara.
Selain itu, turut hadir akademisi nasional yang menjadi invited speaker, yakni Prof. Dr. dr. Hafid Abbas, Dr. Eli Karliani, Dr. Siti Awaliyah, dan Dr. Santi Erliana.
Ketua Panitia, Vontas Alfenny Nahan, menyebut bahwa konferensi ini bertujuan memperkuat kolaborasi dan membuka peluang kemitraan riset internasional.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat jejaring akademik antarnegara dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas. Ini bukan hanya ruang berbagi ilmu, tetapi juga wadah menumbuhkan semangat kolaboratif antarbangsa,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, kegiatan PRICE menjadi langkah nyata FKIP UPR dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kancah global.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan secara rutin untuk memperluas wawasan akademisi dalam menjawab tantangan global,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UPR, Dr. Natalina Asi, memberikan apresiasi atas suksesnya kegiatan tersebut.
“Konferensi internasional ini menunjukkan komitmen FKIP UPR dalam meningkatkan daya saing akademik dan memperluas jaringan world class university,” ujarnya.
Natalina berharap PRICE dapat menjadi agenda tahunan kebanggaan UPR dan Kalimantan Tengah.
“Kegiatan ini adalah bukti nyata kolaborasi lintas negara dalam membangun masa depan pendidikan yang unggul,” tandas Natalina. (Red/Adv)












