PALANGKARAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) memperkuat komitmen menciptakan lingkungan akademik yang bersih melalui kuliah umum Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, Nurcahyo Jungkung Madyo, S.H., M.H.
Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU menuturkan bahwa HAKORDIA menjadi kesempatan penting bagi perguruan tinggi untuk menanamkan nilai integritas kepada mahasiswa secara berkelanjutan sebagai bekal kehidupan berbangsa.
“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan budaya antikorupsi sejak dini, tidak hanya lewat kebijakan, tetapi melalui pembelajaran dan keteladanan,” ujarnya di Aula Rahan, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi strategis dalam membangun tata kelola bangsa yang bebas dari praktik penyimpangan.
Prof. Salampak menambahkan bahwa kampus berfungsi sebagai ruang pembentukan karakter yang menempatkan kejujuran dan kepedulian publik sebagai nilai dasar.
“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang harus berani menjaga integritas,” tegasnya di hadapan ratusan mahasiswa.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng, Nurcahyo Jungkung Madyo memaparkan peran kejaksaan memperkuat tata kelola pemerintahan melalui pencegahan oleh bidang Intelijen dan Datun serta penindakan oleh Pidsus.
“Pemberantasan korupsi tidak hanya tugas aparat penegak hukum. Semua pihak harus ikut ambil bagian, termasuk dunia pendidikan yang menjadi fondasi pembentukan kesadaran hukum,” katanya.
Ia menilai perlunya sinergi kampus dan kejaksaan dalam membangun ekosistem antikorupsi yang komprehensif, terutama melalui peran mahasiswa sebagai pengontrol sosial.
Nurcahyo menegaskan bahwa kesadaran integritas harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter kuat yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kesadaran integritas harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter yang melekat dalam kehidupan berbangsa,” tambahnya.
Ia kembali mengajak mahasiswa menjadikan integritas sebagai pola hidup sehari-hari karena komitmen antikorupsi tidak berhenti pada semboyan atau perayaan tahunan.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui diskusi terbuka; antusiasme mahasiswa menunjukkan tingginya minat generasi muda terhadap isu integritas dan pemberantasan korupsi. (Red/Adv)













