PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menekankan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di daerah tetap berada pada kondisi yang solid meskipun tekanan ekonomi global masih berlangsung. Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, menyampaikan bahwa ekosistem keuangan yang sehat hanya dapat terwujud melalui keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perluasan akses keuangan, dan perlindungan masyarakat dari aktivitas keuangan ilegal.
Ia menjelaskan, bahwa inklusi keuangan yang merata menjadi salah satu kunci penting dalam memperkuat daya tahan ekonomi daerah. “Ketika layanan keuangan dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, kesempatan untuk tumbuh menjadi lebih terbuka luas. Namun, di tengah perkembangan digital yang cepat, risiko penipuan dan scam justru meningkat sehingga langkah pencegahan harus terus diperkuat,” ujar Primandanu pada Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, OJK Kalteng senantiasa mengoptimalkan sinergi bersama pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, hingga komunitas masyarakat. Melalui Satgas PASTI, berbagai langkah penanganan dan pencegahan praktik keuangan ilegal terus dilakukan secara sistematis.
Dalam paparan kinerjanya, Primandanu mengatakan sektor perbankan umum di Kalimantan Tengah terus mencatat pertumbuhan positif. Aset bank umum naik menjadi Rp98,25 triliun, sedangkan DPK bertambah menjadi Rp52,95 triliun. Penyaluran kredit meningkat hingga mencapai Rp53,07 triliun, dengan NPL yang masih terkontrol di angka 2,22 persen. Ia menegaskan bahwa peningkatan NPL tersebut masih termasuk aman dan tidak mengancam stabilitas industri.
Selain itu, dominasi kredit konsumtif tetap menjadi kontributor terbesar penyaluran kredit. Rumah tangga tercatat sebagai sektor penerima kredit terbesar dengan nilai Rp20,61 triliun. Ia memandang tren ini sebagai indikator meningkatnya aktivitas ekonomi pada tingkat masyarakat.
Sementara itu, sektor BPR dan BPRS mengalami penyusutan aset akibat perpindahan dana masyarakat ke bank umum. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak memengaruhi kelangsungan operasi lembaga tersebut karena fungsi intermediasi masih berjalan normal.
Di sisi lain, pasar modal menunjukkan perkembangan yang cukup mengesankan. Lonjakan jumlah investor menjadi 130.330 SID mencerminkan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap instrumen investasi formal. Nilai transaksi yang mencapai Rp613,22 miliar turut menunjukkan gairah pasar yang terus membaik. “Ini mencerminkan bahwa masyarakat semakin percaya bahwa instrumen resmi jauh lebih aman dibanding iming-iming investasi tidak berizin,” tambahnya.
Pada sektor IKNB, piutang pembiayaan meningkat menjadi Rp9,36 triliun dengan NPF terjaga di angka 1,47 persen. Fintech P2P lending juga mencatat peningkatan outstanding hingga Rp512,89 miliar. Peningkatan akun penerima pinjaman, menurutnya, menunjukkan semakin kuatnya peran layanan pembiayaan digital untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Dalam aspek perlindungan konsumen, OJK Kalteng telah melaksanakan ratusan kegiatan edukasi sejak awal 2025. Mulai dari literasi untuk pelajar, mahasiswa, komunitas olahraga, hingga sosialisasi kepada kelompok masyarakat umum. Melalui APPK, OJK menerima 2.774 layanan yang didominasi permintaan informasi dan pengaduan terkait penagihan, SLIK, serta kejahatan siber.
Lebih jauh, Satgas PASTI mencatat 224 pengaduan terkait keuangan ilegal sepanjang 2025. Didominasi pinjol ilegal, dengan porsi pengaduan perempuan mencapai 70 persen. Sementara IASC melaporkan kerugian masyarakat mencapai Rp29,13 miliar akibat aktivitas scam. “Data ini menunjukkan perlunya kewaspadaan yang jauh lebih tinggi seiring meningkatnya akses digital,” jelasnya.
Ia menegaskan, OJK Kalteng terus menjaga komitmen untuk memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat. Dengan memperkuat edukasi, pengawasan, dan sinergi antarlembaga, ia berharap kehadiran sektor jasa keuangan dapat benar-benar menjadi pilar pembangunan ekonomi daerah. “Kami ingin masyarakat memanfaatkan layanan keuangan dengan aman tanpa khawatir menjadi sasaran penipuan,” tandas Primandanu. (Red/Adv)













