OJK Tekankan Integritas Mengokohkan Fondasi Stabilitas Keuangan Nasional

banner 728x90

YOGYAKARTA – Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia harus dimaknai sebagai pengingat penting bahwa arah kemajuan bangsa tidak cukup ditentukan oleh capaian ekonomi, tetapi terutama oleh kemampuan menjaga integritas dalam setiap proses pembangunan yang dilakukan.

Bacaan Lainnya

Mahendra menyebut integritas sebagai fondasi utama yang menentukan kualitas dan keberlanjutan kemajuan. Dalam sambutannya pada Peringatan Hakordia 2025 di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, ia menilai bahwa tema yang diangkat tahun ini kembali menegaskan urgensi komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem anti-korupsi, Senin (8/12/2025).

“Tahun ini, tema besar yang diangkat, Simfoni Integritas, Kolaborasi Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi, adalah tema yang menegaskan kembali pentingnya kolaborasi, inovasi, dan ekspresi dalam memperkuat budaya anti-korupsi, baik di sektor publik maupun dunia usaha,” kata Mahendra.

Ia menegaskan bahwa sektor jasa keuangan harus menjadi jangkar yang menjaga stabilitas ekonomi nasional. Melalui visi Asta Cita, integritas ditempatkan sebagai unsur esensial untuk menguatkan akuntabilitas, transparansi, serta profesionalisme lembaga keuangan agar tetap dipercaya publik di tengah berbagai perubahan global.

Untuk memperkuat integritas pada sektor keuangan, OJK menetapkan tiga fokus. Pertama, memperkuat pengawasan berbasis risiko dan data dengan memanfaatkan sup-tech dan reg-tech sebagai alat peningkatan ketepatan sistem deteksi dini serta integrasi data lintas sektor. Upaya ini memastikan indikasi fraud lebih cepat diketahui dan ditindak.

Fokus kedua mencakup penguatan tata kelola dan market conduct. OJK meningkatkan pengawasan terhadap perilaku usaha dan menerapkan tindakan tegas pada setiap pelanggaran integritas. Strategi anti-fraud yang dijalankan, termasuk implementasi POJK 12/2024, menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi konsumen.

Ketiga, penguatan budaya integritas di internal OJK melalui Transformasi One OJK. Transformasi ini memastikan penyelarasan proses kerja sekaligus meningkatkan standar etik, zona integritas, kualitas pelayanan publik, serta penguatan whistleblowing system. Pembinaan kompetensi pegawai dilakukan secara berkala agar nilai integritas terinternalisasi dalam budaya kerja.

Acara Talkshow Hakordia 2025 yang mengangkat tema besar integritas diikuti lebih dari 4.000 peserta dari industri jasa keuangan, insan OJK, pemerintah daerah, civitas academica, dan pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan berlangsung secara hybrid dan disambut antusias oleh para peserta.

Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena turut menegaskan pentingnya penguatan tata kelola di sektor keuangan. “Program pencegahan korupsi hanya akan efektif jika didukung tata kelola yang kuat di semua level dan diperlukan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Tidak hanya membangun budaya integritas dan anti-korupsi di internal organisasi, OJK juga berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem sektor jasa keuangan yang berintegritas dan menerapkan tata kelola yang baik (good governance),” ujar Sophia.

Ia menyampaikan bahwa penguatan tata kelola harus menjangkau internal OJK agar tidak membuka celah terjadinya fraud. OJK terus membangun budaya integritas berkelanjutan melalui sertifikasi SNI ISO 37001-2016 dan menerbitkan berbagai POJK untuk memperkuat tata kelola eksternal bagi industri jasa keuangan.

“Dengan memperkuat integritas di seluruh ekosistem, kita menjaga fondasi layanan keuangan tetap tangguh dan mampu memberikan nilai keberlanjutan bagi seluruh masyarakat,” tandas Sophia. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait