Ratusan Peserta Ramaikan Temu Prestasi PMR Dengan Antusiasme Kemanusiaan Tinggi

Lomba Temu Prestasi PMR Barito Utara 2025 resmi dibuka, diikuti 671 peserta dari tiga tingkatan
banner 728x90

MUARA TEWEH – Pembukaan Lomba Temu Prestasi Palang Merah Remaja (PMR) Tahun 2025 di Lapangan Kompi C Kipan Muara Teweh pada Jumat (21/11/2025) menghadirkan antusiasme besar dari kalangan pelajar. Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Eveready Noor, membuka kegiatan mewakili Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa PMR merupakan wadah pembinaan karakter yang sangat strategis bagi generasi muda.

“PMR bukan sekadar ajang lomba, tetapi ruang pembelajaran kehidupan yang mengasah kemampuan menolong sesama dan memperkuat kepedulian sosial,” ucapnya, Jumat (21/11/2025).

Kegiatan ini diikuti 671 peserta dari seluruh kecamatan di Barito Utara. Para peserta berasal dari tiga jenjang pendidikan: MULA, MADYA, dan WIRA. Keikutsertaan mereka menunjukkan tingginya minat pelajar untuk berkontribusi dalam gerakan kerelawanan.

Lomba yang disiapkan mencakup pertolongan pertama, simulasi bencana, ketangkasan, kerja tim, serta kreativitas. Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar bagi peserta untuk memahami respons darurat.

Ketua PMI Barito Utara sekaligus ketua panitia, Syahmiludin A. Surapati, mengatakan kegiatan berlangsung empat hari, 20–23 November 2025. Tema yang diangkat menjadi pengingat penting mengenai fondasi nilai-nilai kemanusiaan.

Ketua PMI Provinsi Kalimantan Tengah, Drs H. Nuryakin, menilai kegiatan ini sangat relevan untuk membangun kesiapsiagaan pelajar. Ia melihat kegiatan Temu Prestasi sebagai langkah penting dalam memperkuat kapasitas relawan muda.

Selain peserta, pembukaan kegiatan juga diramaikan tamu undangan seperti Ketua PMR Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua GOW Barito Utara, Forkopimda, dan insan pers. Suasana penuh keakraban terbangun sepanjang kegiatan.

Para peserta terlihat memanfaatkan ajang ini untuk mempererat kekompakan tim. Setiap sesi latihan dan lomba menjadi peluang bagi mereka untuk belajar lebih luas tentang nilai kemanusiaan.

Melalui kegiatan tersebut, panitia berharap pengalaman peserta dapat menumbuhkan kesadaran yang lebih mendalam terhadap tugas kemanusiaan.

“Kami berharap kegiatan ini membentuk generasi muda yang peduli, sigap, dan berjiwa sosial tinggi,” tandas Nuryakin. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait