Kolaborasi Pemangku Kepentingan Kalteng Mantapkan Arah Komoditas Unggulan Daerah

FOTO Ist.: Para peserta Rapat Koordinasi TPAKD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025
banner 728x90

PALANGKARAYA – Upaya memetakan potensi ekonomi daerah secara lebih terarah dan berbasis komoditas unggulan kembali menjadi fokus para pemangku kepentingan pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Semester II Tahun 2025 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan tersebut dirangkai dengan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Ekonomi Daerah dan berlangsung di Palangka Raya, Selasa (18/11/2025).

Bacaan Lainnya

Rapat koordinasi ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Tengah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), para pimpinan lembaga jasa keuangan, serta anggota TPAKD kabupaten/kota. Seluruh peserta hadir untuk menyelaraskan arah pengembangan ekonomi berbasis kekuatan komoditas daerah.

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa percepatan akses keuangan bukan hanya bertujuan memperluas layanan keuangan, tetapi juga menjadi instrumen penting untuk memperkuat pembangunan ekonomi daerah. Menurutnya, Kalimantan Tengah memiliki sektor unggulan yang menjadi tumpuan pertumbuhan.

“Penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menjadi kunci dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Kalimantan Tengah dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil didorong dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadikannya sektor strategis dalam struktur ekonomi daerah. TPAKD dapat menjadi katalis untuk mengoptimalkan potensi ini dengan memperluas akses pembiayaan, meningkatkan literasi keuangan, dan mendorong digitalisasi agar mampu berdaya bersaing,” terang Primandanu. Selasa (18/11/2025).

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Said Salim, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin baik antara pemerintah daerah, OJK, maupun lembaga jasa keuangan. Ia menilai bahwa sinergi tersebut menjadi fondasi penting dalam merancang peta jalan pengembangan ekonomi yang lebih kuat dan terukur.

Dalam paparannya, Said menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor harus terus diperkuat demi memastikan setiap kabupaten dan kota mampu mengoptimalkan komoditas unggulan masing-masing. “Saya harap kegiatan ini dapat menjadi momentum dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi pengembangan ekonomi daerah dan optimalisasi potensi komoditas unggulan untuk memberikan akselerasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” terang Said.

Selanjutnya, peserta rapat menerima pemaparan dari Asisten Direktur Senior Bidang PEPK dan LMST OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Andrianto Suhada. Pemaparan tersebut mencakup latar belakang program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED), mekanisme penyusunan komoditas unggulan, dan hasil pemetaan potensi dari setiap kabupaten/kota.

Selain diisi pemaparan teknis, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari instansi vertikal, lembaga jasa keuangan, serta kelompok tani buah naga dari Desa Kalampangan Palangka Raya. Mereka berbagi pengalaman serta permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan usaha berbasis komoditas unggulan.

Diskusi interaktif kemudian berlangsung antara OJK, organisasi perangkat daerah (OPD), dan lembaga jasa keuangan. Berbagai usulan disampaikan, termasuk penguatan akses pembiayaan, perluasan skema kredit UMKM, peningkatan literasi keuangan, serta digitalisasi layanan untuk mendorong efisiensi usaha pelaku UMKM.

Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyepakati perlunya langkah konkret untuk memaksimalkan potensi komoditas unggulan secara lebih terarah. Sinergi antarlembaga diyakini menjadi instrumen penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Semoga hasil diskusi ini menjadi pijakan nyata bagi percepatan pembangunan ekonomi berbasis kekuatan daerah,” tandas Said. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait