Juda Agung: Digitalisasi Keuangan Harus Diimbangi Keamanan Siber

FOTO Ist.: Suasana kegiatan OJK Mengajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
banner 728x90

SURABAYA – Perkembangan digitalisasi keuangan yang pesat harus diimbangi dengan penguatan keamanan siber agar kepercayaan publik terhadap ekosistem digital tetap terjaga.

Bacaan Lainnya

Pernyataan itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Bank Indonesia, Juda Agung, dalam kegiatan OJK Mengajar bertema “Inovasi Digital di Sektor Keuangan Indonesia: Mendorong Inovasi dan Mitigasi Risiko” di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, baru-baru ini.

Menurut Juda, Indonesia kini menempati posisi terdepan dalam pertumbuhan ekonomi digital global. Kemajuan ini didorong oleh tingginya penetrasi perangkat seluler dan aktivitas daring masyarakat.

“Jumlah handphone yang dimiliki 125 persen dari penduduk Indonesia, screen time orang Indonesia ternyata 7 jam, sehingga tidak heran, begitu kita adopsi transaksi digital, itu tumbuhnya sangat cepat sekali,” ujarnya.

Juda menjelaskan, inovasi teknologi telah mendorong efisiensi layanan keuangan, memperluas inklusi, dan membuka akses yang lebih mudah bagi masyarakat luas, termasuk pelaku usaha kecil.

Namun, di balik peluang tersebut, kejahatan digital seperti phishing, fraud, dan serangan siber juga meningkat signifikan, menuntut pengawasan dan mitigasi yang lebih kuat dari regulator.

“OJK dan Bank Indonesia terus memperkuat sistem keamanan serta mendorong pemanfaatan artificial intelligence dan machine learning untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan keuangan digital,” kata Juda.

Salah satu langkah nyata adalah pembentukan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), wadah kolaborasi nasional antara regulator dan industri jasa keuangan dalam penanganan penipuan digital dan pemblokiran dana.

Selain itu, koordinasi lintas otoritas dilakukan melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Bank Indonesia, LPS, dan Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Menurut Juda, penguatan keamanan siber menjadi syarat mutlak bagi keberlanjutan transformasi digital yang sehat dan terpercaya.

Kegiatan OJK Mengajar di ITS juga dihadiri oleh akademisi dan mahasiswa yang menjadi bagian penting dalam memperluas edukasi keuangan digital di masyarakat.
“Kami berharap generasi muda bisa menjadi pelopor budaya digital yang aman dan bertanggung jawab,” tandas Juda. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait