Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Palangka Raya Aktifkan Jejaring Darurat

banner 728x90

PALANGKARAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir menyusul peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG yang diperkirakan berlangsung hingga 8 November 2025.

Bacaan Lainnya

Sebagai langkah antisipasi, BPBD mengaktifkan jejaring komunikasi darurat di seluruh wilayah rawan banjir. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Pauzi, menyampaikan bahwa timnya telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak.

“Selain memetakan kelurahan rawan banjir, kami juga secara rutin melakukan patroli di sepanjang bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang melintasi Kota Palangka Raya,” ujar Heri, Selasa (4/11/2025).

Terdapat 10 kelurahan yang masuk dalam pemantauan intensif, di antaranya Langkai, Palangka, Pahandut, Pahandut Seberang, Bereng Bengkel, Kameloh Baru, Danau Tundai, Marang, Tumbang Tahai, Tangkiling, dan Sei Gohong.

Dua sungai besar, yakni Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, menjadi fokus utama BPBD karena rawan meluap saat curah hujan meningkat di wilayah hulu.

“Kami terus melakukan pemantauan dan patroli di kawasan bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Dua kawasan ini yang paling berpotensi terdampak bila curah hujan tinggi di wilayah hulu,” jelasnya.

Selain patroli rutin, BPBD juga memperkuat koordinasi dengan relawan, pemerintah kelurahan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memperbarui laporan debit air serta memastikan kesiapan alat evakuasi.

Heri mengimbau masyarakat di sekitar bantaran sungai agar tetap waspada terhadap potensi genangan air dan banjir mendadak. “Kami minta masyarakat tidak lengah. Bila terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba, segera laporkan ke BPBD atau aparat kelurahan terdekat,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap angin kencang dan hujan deras yang dapat terjadi hingga akhir pekan. Warga diminta untuk tidak beraktivitas terlalu dekat dengan sungai dan selalu memantau peringatan cuaca dari BMKG serta BPBD.

“Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat menjaga keselamatan masyarakat sekaligus memperkuat sistem tanggap darurat di tingkat lokal,” tandas Heri. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait