PALANGKARAYA – Meskipun mengalami penurunan produksi, Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau masih menjadi daerah penyumbang terbesar produksi padi di Kalimantan Tengah tahun 2025.
Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, S.Si., M.E., mengungkapkan bahwa Kapuas mencatat produksi padi sekitar 115,18 ribu ton GKG, sedangkan Pulang Pisau sebesar 85,57 ribu ton GKG.
“Kapuas dan Pulang Pisau masih menjadi tulang punggung produksi padi Kalimantan Tengah, meskipun keduanya mengalami penurunan masing-masing sekitar 22,92 persen dan 14,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Agnes. (3/11/2025)
Di sisi lain, beberapa kabupaten justru mencatat peningkatan cukup signifikan, di antaranya Seruyan yang naik 69,53 persen dan Kotawaringin Barat yang melonjak 67,12 persen.
“Hal ini menunjukkan adanya pergeseran potensi pertanian di wilayah barat dan selatan Kalimantan Tengah,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil survei, total produksi padi di provinsi ini mencapai 329,39 ribu ton GKG, dengan kontribusi terbesar berasal dari enam kabupaten utama, yakni Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Seruyan, Barito Timur, dan Kotawaringin Timur.
Agnes menambahkan, penurunan yang terjadi di Kapuas dan Pulang Pisau disebabkan oleh faktor banjir dan pergeseran jadwal tanam akibat cuaca ekstrem.
“Petani di wilayah tersebut perlu terus didukung melalui penyediaan data iklim dan rekomendasi pola tanam yang adaptif,” ujarnya.
Menurutnya, data spasial dan KSA yang dikembangkan BPS dapat membantu daerah dalam menentukan strategi pertanian yang lebih efisien.
“Dengan informasi berbasis wilayah, kita bisa melihat potensi pergeseran produksi dari satu kabupaten ke kabupaten lain secara lebih cepat,” tandas Agnes. (Red/Adv)













