PALANGKARAYA – Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah semakin agresif memperkuat sistem pembayaran digital di Bumi Tambun Bungai. Melalui Borneo Decafest dan Pesona Tambun Bungai 2025, BI menggandeng berbagai pihak untuk mendorong masyarakat bertransaksi secara elektronik.
Kepala KPw-BI Kalimantan Tengah, Yuliansyah Andrias, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan bersama menuju masyarakat yang melek teknologi keuangan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi digital dan memahami kemudahan serta keamanan bertransaksi menggunakan teknologi pembayaran modern,” tuturnya, Selasa (21/10/2025).
Menurut Yuliansyah, BI menargetkan 12 juta transaksi QRIS selama tahun 2025 untuk memperluas penggunaan instrumen pembayaran digital di berbagai sektor ekonomi.
“KPw-BI Kalteng menargetkan 12 juta transaksi pembayaran menggunakan QRIS tahun ini. Target ini merupakan komitmen kami untuk memperluas instrumen pembayaran digital di berbagai sektor ekonomi,” jelasnya.
Ia menambahkan, literasi digital menjadi pondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi finansial.
“Ketika masyarakat dan pelaku usaha telah terbiasa dengan sistem digital, maka ekonomi daerah akan semakin efisien dan berdaya saing,” katanya.
Yuliansyah juga mengapresiasi dukungan Pemprov Kalteng melalui pembentukan TP2AKD, yang disebutnya sangat strategis dalam memperkuat ekosistem keuangan inklusif.
“TP2AKD berperan penting dalam memperluas layanan keuangan inklusif dan mempercepat adopsi teknologi di sektor ekonomi,” paparnya.
Pada acara tersebut, Pemprov Kalteng juga memperkenalkan Aplikasi Huma Betang, sebuah inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis digital.
“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, transformasi digital akan menjadi penggerak utama kemajuan daerah,” tandas Yuliansyah. (Red/Adv)