BUNTOK – Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Diskominfosantik melakukan visitasi ke Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dalam rangka penguatan keterbukaan informasi publik. Rombongan diterima Wakil Bupati Barito Selatan, Khristianto Yudha.
Dalam kesempatan itu, Khristianto menyebutkan bahwa Pemkab Barsel menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menilai hal itu menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama.
“Kehadiran KI ini untuk mengecek, memastikan, sekaligus berkoordinasi dengan kita terkait keterbukaan informasi publik. Mereka juga ingin melihat sejauh mana kesiapan struktur organisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Barito Selatan, serta sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan publik,” ujar Khristianto Yudha, belum lama ini.
Lebih jauh ia menyinggung prestasi Barsel yang tahun sebelumnya meraih predikat “Cukup Informatif”. Kini, target yang diusung adalah meraih status “Informatif”.
Meski begitu, ia tak menutup mata terhadap tantangan yang masih membayangi, seperti keterbatasan SDM dan penguatan peran PPID.
“Beberapa tantangan antara lain pengelolaan PPID yang harus dialokasikan, serta peningkatan kualitas SDM melalui bimbingan teknis dan pelatihan. Selain itu, kami juga melaksanakan sosialisasi PPID secara berkala kepada masyarakat, ASN, dan lingkup perangkat daerah agar peran PPID lebih optimal,” jelasnya.
Komisioner KI Kalteng, Agus Triantony, menegaskan audiensi ini merupakan tindak lanjut dari monitoring dan evaluasi.
“Kegiatan ini dilakukan karena Pemkab Barito Selatan ikut berpartisipasi dalam monitoring dan evaluasi (monev). Kami ingin memastikan bukti dukung yang sudah disampaikan, sekaligus melihat langsung kondisi di lapangan,” terangnya.
Sementara itu, Komisioner Katriana mengapresiasi keterbukaan Barsel yang dinilai cukup serius.
“Dengan audiensi ini, saya harap Pemkab Barito Selatan dapat semakin meningkatkan kualitas layanan informasi publik, sekaligus memperkuat transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di daerah,” pungkas Katriana. (Red/Via)
