FKIP UPR Gelar PKKMB, 898 Mahasiswa Baru Resmi Bergabung

FOTO Ist.: Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya, Dr. Rinto Alexandro, S.E., M.M.
banner 468x60

PALANGKARAYA – Aula Palangka Universitas Palangka Raya, Jalan Henrik Timang, menjadi pusat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Tahun Akademik 2025/2026, Rabu pagi. Sebanyak 898 mahasiswa baru dari berbagai daerah mengikuti kegiatan ini, yang terbagi ke dalam 18 program studi.

“Kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa baru dengan wawasan tentang lingkungan akademik, tata tertib kampus, serta penguatan karakter agar siap mengikuti perkuliahan secara optimal,” kata Dekan FKIP UPR, Dr. Rinto Alexandro, S.E., M.M, Rabu (13/08/2025) pagi.

Menurut Rinto, tahun ini jumlah mahasiswa baru meningkat dibandingkan sebelumnya. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menjadi favorit dengan 164 mahasiswa baru.

Bacaan Lainnya

Program Studi lainnya mencatat penerimaan, antara lain Matematika 46 mahasiswa, Bimbingan Konseling 40 mahasiswa, Manajemen Pendidikan 32 mahasiswa, PBSI 65 mahasiswa, Pendidikan Bahasa Inggris 102 mahasiswa, Pendidikan Biologi 51 mahasiswa, dan Pendidikan Ekonomi 49 mahasiswa.

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru FKIP UPR di Aula Palangka.

Adapun Pendidikan Fisika menerima 17 mahasiswa, PG-PAUD 52 mahasiswa, PJKR 64 mahasiswa, Pendidikan Kimia 12 mahasiswa, PLS 9 mahasiswa, PPKN 52 mahasiswa, Sendratasik 37 mahasiswa, Pendidikan Teknik Bangunan 9 mahasiswa, Pendidikan Teknik Mesin 62 mahasiswa, dan Teknologi Pendidikan 35 mahasiswa.

“Kami mengapresiasi minat yang semakin beragam terhadap seluruh program studi di FKIP UPR, karena hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di kampus kita,” ujarnya.

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru FKIP UPR di Aula Palangka.

Mayoritas mahasiswa baru tahun ini berasal dari Kalimantan Tengah dengan jumlah 779 orang. Lainnya berasal dari Banten 1 orang, Jawa Barat 5 orang, Jawa Tengah 3 orang, Jawa Timur 2 orang, Kalimantan Selatan 8 orang, Kalimantan Timur 1 orang, serta 12 orang dari provinsi lainnya.

Juga tercatat mahasiswa dari NTT 2 orang, Papua 1 orang, Papua Pegunungan 2 orang, Papua Selatan 1 orang, Riau 3 orang, dan Sumatera Utara 78 orang. Keberagaman tersebut menjadi modal penting dalam membangun suasana akademik yang inklusif.

Rinto mengimbau agar mahasiswa baru memanfaatkan kesempatan kuliah dengan sebaik-baiknya, aktif dalam kegiatan, dan menjunjung tinggi nilai disiplin.

“Kami berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin, membangun jejaring, dan terus mengasah keterampilan agar menjadi lulusan yang berdaya saing,” tandas Rinto. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait