PALANGKARAYA – Palangka Raya Fair 2025 kembali membuktikan peran strategisnya sebagai ruang promosi dan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui sektor UMKM. Kegiatan yang menjadi agenda tahunan ini disambut antusias oleh warga maupun pengunjung dari luar kota.
Dalam sambutan penutupan, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menegaskan bahwa tema kegiatan tahun ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor usaha mikro dan menumbuhkan ekonomi kreatif daerah.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Di tengah tantangan global, UMKM terbukti tangguh, adaptif, dan inovatif. Mereka bukan hanya pelaku usaha, tetapi motor penggerak ekonomi rakyat dan penguat identitas lokal,” katanya, belum lama ini.
Pemerintah, sambungnya, telah menggulirkan berbagai program konkret seperti penyaluran BPUM kepada 1.000 pelaku usaha serta memfasilitasi 287 pelaku UMKM kuliner dalam gelaran Pasar Ramadan sebelumnya.
Zaini menyampaikan bahwa tren pertumbuhan UMKM terus meningkat, terlihat dari jumlah unit usaha aktif yang mencapai lebih dari 6.000 hingga pertengahan tahun ini.
Kontribusi UMKM terhadap PDRB Kota Palangka Raya juga semakin signifikan, yakni sebesar 23,4 persen, dengan sektor unggulan di bidang kuliner, kerajinan, fesyen, dan jasa kreatif.
Palangka Raya Fair dinilai sebagai media efektif untuk memperkenalkan potensi lokal kepada publik sekaligus menciptakan peluang baru bagi pengembangan usaha.
Selain sebagai ajang pameran, kegiatan ini juga menjadi simbol kekuatan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kreativitas dan inovasi masyarakat.
Wakil Wali Kota mendorong agar kolaborasi seluruh pihak terus diperkuat demi mempercepat pertumbuhan sektor UMKM di Palangka Raya.
“Ekonomi rakyat hanya akan kuat bila seluruh elemen bersatu untuk mendukungnya,” tandas Zaini. (Red/Adv)