Lahan Gambut Rentan Terbakar, Palangka Raya Waspada Karhutla

FOTO Ist.: Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palangka Raya, Gloriana B. Aden
banner 468x60

PALANGKARAYA – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus menghantui wilayah Kota Palangka Raya menjelang puncak musim kemarau. Untuk itu, Pemerintah Kota resmi menetapkan status siaga darurat karhutla dalam rapat koordinasi lintas sektor, Selasa (22/07/2025) kemarin.

Rapat yang dilangsungkan di Aula Peteng Karuhei I itu dipimpin oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Palangka Raya, Gloriana B. Aden, dan dihadiri oleh berbagai instansi teknis serta unsur TNI-Polri.

Dalam sambutannya, Gloriana menyebutkan bahwa karakteristik wilayah Palangka Raya yang didominasi lahan gambut menjadikannya sangat rawan terbakar selama periode kemarau panjang.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah Kota Palangka Raya telah memiliki regulasi berupa Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Hutan, Lahan, dan Pekarangan, serta Peraturan Wali Kota Nomor 18 Tahun 2007 tentang Tanggung Jawab Pemilik Lahan Terhadap Bahaya Kebakaran,” kata Gloriana, Selasa (22/07/2025) kemarin.

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, Kalimantan Tengah, termasuk Kota Palangka Raya, diperkirakan mengalami musim kemarau dengan tingkat kekeringan tinggi pada Agustus 2025 mendatang.

Pihaknya mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas pembakaran, termasuk dalam membuka lahan pertanian atau perkebunan.

Gloriana juga menegaskan pentingnya sosialisasi menyeluruh hingga ke tingkat RT dan RW agar upaya pencegahan bisa dilakukan sejak dini dan melibatkan semua komponen warga.

Masih adanya praktik bakar lahan oleh sebagian masyarakat, menurutnya, menunjukkan perlunya pendekatan persuasif dan edukatif untuk mengubah kebiasaan yang membahayakan lingkungan.

“Sering kali pembakaran dilakukan tanpa pengawasan dan tidak terkendali, sehingga berpotensi menimbulkan bencana karhutla,” ujarnya.

Ia berharap sinergi antarinstansi, relawan, serta warga bisa terbangun lebih kuat untuk mengantisipasi dan merespons kejadian karhutla secara cepat dan tepat.

“Semoga dengan ikhtiar bersama, Kota Palangka Raya terhindar dari bencana kabut asap akibat karhutla,” tandas Gloriana. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait