FEB UPR Lakukan Pemuktahiran Kurikulum Baru Berbasis Industri Nyata

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR
banner 468x60

PALANGKARAYA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (FEB UPR) berupaya menyelaraskan kurikulum pendidikannya dengan dinamika kebutuhan industri, melalui kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum yang berlangsung di lantai 6 Gedung PPIIG UPR. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan nyata dunia kerja.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, Prof. Risna Wijayanti, SE., MM., Ph.D dari Universitas Brawijaya Malang, dan Dr. Sri Suharsih, SE., M.Si dari UPN “Veteran” Yogyakarta. Keduanya memberikan panduan teknis dan perspektif strategis dalam penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini.

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR

“Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan dunia industri, termasuk merespons kebijakan pemerintah terkait Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023,” ujar Dra. Anike Retawati, MM., selaku Ketua Panitia, Rabu (23/07/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam pelaksanaannya, workshop tidak hanya memfokuskan pada aspek administratif kurikulum, namun juga menitikberatkan pada penguatan kompetensi lulusan melalui kolaborasi dengan mitra dunia usaha dan dunia industri.

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR

Dekan FEB UPR, Dr. Sunaryo Neneng, SE., MP., menyatakan bahwa pembelajaran ke depan harus lebih adaptif dan berbasis pengalaman nyata. Oleh karena itu, FEB UPR mendorong penyusunan kurikulum yang mengakomodasi program magang, studi kasus dari industri, serta keterlibatan langsung praktisi dalam proses pengajaran.

Menurutnya, penguatan soft skills dan hard skills secara seimbang menjadi prioritas utama dalam merancang ulang struktur mata kuliah di seluruh program studi. Hal ini juga menjadi nilai tambah bagi lulusan saat memasuki dunia kerja.

“Dunia kerja sekarang tidak lagi hanya mencari ijazah, tetapi juga mencari kompetensi nyata, termasuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan adaptasi terhadap teknologi,” kata Sunaryo.

Para peserta workshop yang terdiri dari pimpinan fakultas, ketua jurusan, serta mitra industri turut memberikan masukan konstruktif dalam diskusi kelompok yang berlangsung interaktif dan produktif.

Kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi untuk memastikan bahwa kurikulum yang disusun tidak hanya memenuhi standar nasional, namun juga mampu bersaing di tingkat regional dan internasional.

“Harapan kami, lulusan FEB UPR ke depan benar-benar siap berkompetisi di segala lini dan membawa nama baik almamater,” tandas Sunaryo. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait