BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah. Kehadiran Wakil Bupati Khristianto Yudha dalam kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi menunjukkan peran aktif Barsel dalam isu prioritas nasional ini.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aurila, Palangka Raya, menjadi forum strategis untuk evaluasi dan apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjalankan aksi konvergensi percepatan penanganan stunting.
“Pemkab Barsel akan terus berkomitmen dan bersinergi untuk percepatan penurunan stunting demi generasi emas Barito Selatan,” ucap Khristianto, belum lama ini.
Dari data resmi, prevalensi stunting Kalimantan Tengah berhasil turun dari 23,5% pada 2023 menjadi 22,1% di tahun 2024. Capaian ini menjadi bukti bahwa program lintas sektor mampu memberikan dampak konkret.
Agenda penilaian turut memberikan penghargaan kepada daerah-daerah terbaik, dengan Kotawaringin Barat meraih posisi pertama, Palangka Raya kedua, dan Gunung Mas di peringkat ketiga.
Kategori khusus juga diberikan kepada daerah dengan pendekatan inspiratif, replikatif, inovatif, dan kolaboratif, masing-masing diraih oleh Kabupaten Kapuas, Katingan, Sukamara, dan Murung Raya.
Khusus tiga daerah dengan penurunan signifikan berdasarkan SSGI 2024 adalah Sukamara (9,1%), Palangka Raya (8,9%), dan Murung Raya (5,2%).
Salah satu sorotan acara adalah penguatan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang melibatkan kemitraan dengan sektor swasta melalui CSR untuk membantu keluarga miskin.
Program GENTING juga ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama dan penyerahan SK kepada masing-masing daerah sebagai bentuk legalitas program berkelanjutan.
“Kami percaya kolaborasi dan konsistensi menjadi kunci utama dalam menekan angka stunting,” tandas Khristianto. (Red/Adv)